Front Pembela Islam (FPI) membenarkan adanya penolakan dari Imam Besar FPI Habibi Rizieq Shihab (HRS) untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Makkah, Arab Saudi baru-baru ini.
Ketua Umum DPP FPI Ustadz Shabri Lubis memastikan kabar itu bukanlah hoax.
Shabri menjelaskan, tim sukses pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin, sebelumnya menghubungi pihak HRS yang berada di Makkah.
Kepada Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama itu, mereka mengabarkan bahwa Presiden Jokowi akan memanfaatkan masa tenang Pemilu 2019 dengan melaksanakan ibadah umrah.
“Mereka juga meminta kesediaan Habib Rizieq untuk menemui Jokowi,” tutur Shabri, Senin (15/04/2019).
Shabri mengatakan, mereka meminta agar HRS bertemu Jokowi di sebuah hotel berbintang di Kota Makkah. Selain itu, mereka juga menginginkan kesediaan HRS agar menemani Jokowi masuk ke dalam Ka’bah.
“Tapi permintaan itu ditolak oleh Habib Rizieq. Beliau menolak bertemu dengan Jokowi, apalagi di masa tenang Pemilu ini,” ujar Shabri kutip Indonesia Inside.
HRS menolak bertemu pejabat negara Indonesia bukan terjadi kali ini saja. Sikap itu sudah ditunjukkannya sejak September 2017. Penolakan tersebut untuk meneguhkan bahwa HRS bukan tersangka seperti yang selama ini distigmakan oleh media-media mainstream di
Diketahui, dalam tradisi Kerajaan Arab Saudi, seorang kepala pemerintahan atau kepala negara Muslim memang lazim diizinkan masuk ke dalam Ka’bah.
Sebelumnya, mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden kedua RI Soeharto juga pernah mendapat perlakuan yang sama. Prabowo Subianto pun pernah masuk Ka’bah pada tahun 1991 kata Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon beberapa waktu lalu. (H)