• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Wapres Ma'ruf: Kami mohon Maaf Bahaya Corona Belum Hilang, Warganet: Giliran minta maaf diwakilkan

    23 Mei 2020, 15:07 WIB Last Updated 2020-05-23T08:09:41Z
    Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan pemerintah minta maaf karena bahaya virus corona belum sirna. Ia menyebut untuk menanggulangi virus corona di Indonesia bukan perkara mudah.




    Warganet pun tidak happy, karena ada baiknya, permintaan maaf disampaikan Presiden Jokowi. Hal tersebut, terpantau dalam jejaring media sosial twitter, diantaranya:




    "Kami pemerintah mohon maaf karena memang bahaya belum hilang. Bahaya corona ini belum hilang," kata Ma'ruf melalui siaran pers resmi Sekretariat Wakil Presiden, Kamis (21/5/2020). 

    Ia mengatakan tak mudah untuk memutus mata rantai penularan virus corona di Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar.

    Ma'ruf mengatakan, pemutusan mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia lebih sulit dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya yang jumlah penduduknya lebih sedikit. 

    Ia menambahkan ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga turut mempersulit pemutusan mata rantai penularan Covid-19. 

    Ketua Umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan masih banyak masyarakat yang tak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan masih banyak pula warga yang tidak disiplin dalam menjaga jarak fisik saat berkomunikasi. 

    Kendati demikian, Ma'ruf mengatakan saat ini penambahan kasus harian pasien positif Covid-19 mulai menunjukkan tren penurunan.

    Karena itu, Ma'ruf meminta masyarakat bersabar dan melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah agar tak menambah jumlah kasus harian yang trennya, menurut dia, kian menurun. 

    "Pemerintah meminta supaya masyarakat dalam merayakan Idul Fitru dilakukan di rumah. Tidak di masjid atau di lapangan terbuka. Karena situasi keadaan negara kita masih menghadapi bahaya Covid-19," lanjut dia.

    Referensi: detikcomKompas.Com
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Palestina

    +