Twitter telah menangguhkan akun Mohammed Asif Khan, seorang aktivis Muslim dan influencer media sosial yang secara aktif berbicara tentang kejahatan rasial dan hukuman mati tanpa pengadilan terhadap Muslim, dan Islamofobia di India.
Penangguhan akun populer yang dituduh melanggar aturan situs micro-blogging telah menimbulkan oposisi yang signifikan, terhadap raksasa media sosial yang telah memprakarsai penangguhan.
“Khususnya, untuk: Melanggar aturan kami terhadap penghindaran larangan. Anda tidak boleh menghindari penangguhan Twitter, tindakan penegakan hukum, atau tantangan anti-spam. Ini termasuk perilaku apa pun yang dimaksudkan untuk menghindari remediasi Twitter, seperti membuat akun baru atau menggunakan kembali akun yang sudah ada,” tulis pesan gmail dari Twitter kepada Asif Khan.
Asif, yang memiliki lebih dari 80.000 pengikut di akun Twitter-nya mengatakan bahwa pada Jumat pagi dia mendapat pesan dari temannya bahwa akunnya telah ditangguhkan.
“Saya pikir twitter telah menangguhkan saya karena kesalahan, saya telah mengajukan banding, sekarang saya menunggu tanggapan mereka, saya berharap akun saya akan dipulihkan,” kata Asif kepada Maktoob.
Tweet terakhir profesional yang berbasis di Mumbai sebelum penangguhan adalah tentang penangkapan Polisi UP terhadap sarjana Muslim di bawah undang-undang anti-konversi yang kejam di negara bagian.
Menanggapi kabar tersebut, aktivis Saket Gokhale mengatakan hal itu merupakan hal yang sangat mengejutkan dan memprihatinkan.
“Asif adalah suara yang sangat penting yang secara konsisten mendokumentasikan kekejaman komunal terhadap minoritas dan juga sering menjadi sasaran BJP. Akunnya HARUS dipulihkan, ”baca tweet Gokhale.
Sebelumnya pada Januari 2020 juga, akun Twitter Asif Khan ditangguhkan karena membandingkan Perdana Menteri Narendra Modi dengan politisi Jerman dan pemimpin Partai Nazi Adolf Hitler.
Pada bulan Februari tahun ini, akun Twitter Asif Khan ditahan di India sebagai tanggapan atas “tuntutan hukum” dari pemerintah India, bersama beberapa akun termasuk akun aktivis Hansraj Meena, majalah Caravan dan Kisan Ekta Morcha, sebuah front gabungan yang mewakili para petani yang memprotes bertentangan dengan undang-undang pertanian Pusat. (Maktoobmedia)
Sementara itu, seorang kolumnis dunia, CJ Werleman mencuitkan atas peristiwa tersebut lewat akun pribadi twitternya, @cjwerleman:
Twitter telah menangguhkan akun teman baik saya, @imMAK02, seorang aktivis hak asasi manusia yang berbicara menentang kejahatan rasial dan hukuman mati tanpa pengadilan oleh massa Hindu terhadap Muslim di India.
@Twitter memberdayakan rezim dan gerakan fasis di seluruh dunia!
Twitter has suspended the account of my good friend @imMAK02, a human rights activist who speaks out against hate crimes and Hindu mob lynchings against Muslims in India.@Twitter is empowering fascist regimes and movements around the world!https://t.co/OFlAiUvEZz
— CJ Werleman (@cjwerleman) June 26, 2021
