Gerakan Hamas mengatakan bahwa keputusan Parlemen Jerman untuk melarang benderanya adalah "bias yang jelas oleh beberapa pihak Jerman terhadap Israel dan perilaku agresifnya."
Juru bicara gerakan perlawanan, Hazem Qassem, menambahkan bahwa keputusan itu adalah “kelanjutan dari perang mereka terhadap narasi Palestina yang adil yang mendukung kebohongan Israel.”
Dia menambahkan bahwa keputusan itu memalukan dan dikutuk. Dia juga menggambarkannya sebagai bukti bahwa tidak ada pihak yang mengakui gerakan perlawanan yang sah dan adil, termasuk Hamas.
Qassem juga menekankan bahwa Hamas akan melanjutkan perjuangan hukumnya melawan Israel. Dia menambahkan bahwa terlepas dari keputusan seperti itu, narasi Palestina akan terus berkembang.
Parlemen Jerman telah mengesahkan undang-undang yang melarang simbol kelompok yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, termasuk Hamas.
Langkah itu dilakukan setelah demonstrasi pro-Palestina selama agresi terbaru di Gaza, pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dan Hamas.
Sumber: QUDS NEWS NETWORK