Terkait media tidak fair dalam pemberitaan tidak seimbang dalam pemberitaan sepertinya juga di alami oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswrdan dalam berbagai kesempatan momentum Anies di publik dalam waktu singkat telah menoreh prestasi dalam menata Kota Jakarta selaku Ibukota Negara.
Hal ini membuat Direktur Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) M Rico Sinaga ikut bicara secara terang-terangan menyebut bahwa media utama ” mainstream” telah mendzalimi dengan menenggelamkan prestasi-prestasi yang diraih Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dalam waktu singkat.
Sejak dilantik pada 16 Oktober 2017, patut diduga ada upaya ‘penzaliman’ terhadap Gubernur Anies oleh sejumlah media mainstream atau arus utama.
Lihat saja, selama 13 bulan menjadi orang satu di Pemprov DKI, minim sekali sorotan media atas beragam kesuksesan Anies.
”Gubernur Anies sungguh telah ‘dizalimi’ media. Banyak prestasi yang ditorehkan Anies namun minim sorotan media, terutama media mainstream,” kata Rico.
Fakta terbaru, siaran langsung televisi Indosiar dalam laga pamungkas Liga 1 antara Persija Jakarta kontra Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Ahad (9/12/2018) lalu.
“Selama pertandingan, sama sekali kamera tidak menyorot Anies. Padahal seluruh The Jakmania tahu, Anies mengirimkan 2.000 orang untuk membereskan GBK agar bisa digunakan pada laga sore itu. Karena sehari sebelumnya GBK digunakan acara lain dan pihak GBK tidak sanggup bila membereskan dalam sehari. Terlihat sslama pertandingan 90 menit tak ada wajah Anies dalam liputan,” tutur Rico.
Bukan cuma itu, ketika host mengucapkan terimakasih laga ini bisa terselenggara di GBK, dia tidak menyebut sama sekali peran Gubernur DKI.
Sepertinya sudah menjadi kesepakatan untuk selalu memblock Anies dalam setiap kemunculannya di GBK. Media televisi seperti sudah dapat intruksi kemana kamera harus mengarah dan siapa yang tak boleh diliput,” kata Rico.
Rico menilai, televisi telah menjadi aparat kekuasaan untuk tidak memberi ruang pada Anies sebagaimana terjadi saat Asian Games, dan bahkan pada saat Persija menjadi juara dalam Piala Presiden, Anies dihadang Paspamres.
Namun kali ini mereka tak bisa menghadang Anies, namun kamera televisi sepertinya dihadang untuk tidak meliputnya.
Hal lain yang tidak diliput media arus utama adalah keberhasilan Anies meraih 14 jenis penghargaan selama 13 bulan berkuasa di Balai Kota DKI Jakarta. Daftar Sukses Anies Baswedan
Berikut daftar penghargaan yang diperoleh mantan Rektor Universitas Paramadina itu, adalah sebagai berikut :
1. Anugrah Obsession Awards 2018 pada katagori Best Achiever in Regional Leader
2. Top Pembina BUMD 2018 Award dari majalah Indonesia Business News
3. Universal Health Coverage (UHC) JKN-KIS Award
4. Opini WTP atas LKPD DKI Jakarta tahun 2017 dari BPK
5. One Planet City Challenge dan We Love Cities 2018
6. 10 Penghargaan Kota Layak Anak 2018
7. Penghargaan Bapak Peningkatan Kompetensi Guru Indonesia dari IGI
8. Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2018 dari KIP
9. Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 dari Kemenpan RB
10. Penghargaan Perencanaan Pembangunan Terbaik
11. Penghargaan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (INTEGRA) 2018
12. Penghargaan Grand Property Award
13. 3 Penghargaan Sekaligus dari KPK di Hari Anti Korupsi Dunia 14. Penghargaan Reksa Bahasa dari Kemendikbud RI .
Rico juga menyoroti sikap Komisi Penyiaran Daerah DKI Jakarta yang seolah tutup mata atas tidak berimbangnya pemberitaan terhadap Anies.
“Semestinya Komisi Penyiaran menegur pihak televisi yang seperti itu,” tegasnya. [SWA]