Proyek LRT kini kembali jadi sorotan publik setelah Wapres JK mengungkapkan telah terjadi pembengkakan biaya gila-gilaan: Biaya Bangun LRT Rp 500 Miliar untuk 1 kilometernya! Gila!
Proyek LRT ini sudah lama jadi sorotan, salah satunya yang galak mengkritisi adalah Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Kritik Fahri Hamzah bikin kegerahan Istana, sampai-sampai Menko 'segala urusan' LBP menantang Fahri hitung biaya LRT. Saya Cium Kakinya Kalau Saya Salah. Kata Luhut.
Luhut Tantang Fahri Hamzah Hitung Biaya LRT : Saya Cium Kakinya Kalau Saya Salah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara terkait perkataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, yang mengkritik tiang proyek Light Rapid Transit (LRT) karena terlalu tinggi.
Menurut Luhut tinggi tiang LRT untuk jalur layang sudah sesuai dan berdasarkan perhitungan yang panjang.
Bahkan Luhut menantang Fahri agar menghitung sendiri tinggi yang tepat dan anggaran yang dinilai pas untuk dicocokan dengan perhitungannya.
"Suruh dia hitung, bawa sini, saya cium kakinya kalau saya salah," tegas Luhut di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018).
Luhut pun menjelaskan kalau model LRT yang digunakan di Indonesia sesuai dengan standar Internasional dengan mengikuti model LRT yang diterapkan di Perancis.
"Kami tuh pakai anak muda yang hitung semua kita pakai standar dari Perancis, jadinya model ini kita beli model yang dari Perancis yang bisa kita jual ke orang lain," tutur Luhut.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku ganjil dengan tiang LRT yang tinggi.
Menurut Fahri seharusnya LRT dibangun bawah tanah saja, sehingga tidak perlu megeluarkan biaya untuk pemasangan tiang yang dianggap terlalu mahal.
"Tiangnya segini, mahal banget gitu. Curiga saya itu. Orang curiga. Saya juga curiga. Jelas saya ngeri tuh naik LRT. Kenapa engga ditaruh di bawah tanah aja," tutur Fahri di DPR, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018).
Selain memakan biaya, menurutnya pemasang tiang untuk LRT juga membahayakan dan menurut analisis yang didengarnya tidak diperlukan.
"Saya mendengar juga kalau ada yang mengatakan pada peninggian tiang itu sebenernya ada analisis kalau itu tidak diperlukan di situlah terjadi tambahan biaya. Jadi saya denger ini bukan cuma di Palembang. Tapi di seluruh tempat yang dibangun tiang-tiang itu di situ ada tambahan biaya yang harus diantisipasi. Karena itu saya kira audit saja dari awal," pungkas Fahri.
Link: http://www.tribunnews.com/nasional/2018/06/26/luhut-tantang-fahri-hamzah-hitung-biaya-lrt-saya-cium-kakinya-kalau-saya-salah
APA YANG DULU DISAMPAIKAN FAHRI... KINI DIBENARKAN WAPRES JK. Model LRT melayang (pakai tiang-tiang tinggi) sebenarnya tidak perlu. Bikin boros biaya.
JK Marah-marah, Biaya Bangun LRT 1 Kilometer Rp500 Miliar
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik pembangunan kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). JK menilai pembangunan ini tidak efisien.
Moda transportasi yang merupakan tanggung jawab pemerintah pusat serta dibangun BUMN PT Adhi Karya itu dibangun untuk menghubungkan Jakarta dan kota-kota satelit melalui rel melayang (elevated).
"Jangan asal bangun saja," ujar JK di hadapan para konsultan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 11 Januari 2019.
Menurut JK, inefisiensi pertama bisa dilihat dari keputusan pembangunan rel secara melayang. Padahal, harga tanah yang tidak terlalu mahal di perbatasan Jakarta dan wilayah-wilayah di luar Jakarta bisa membuat pembangunan rel reguler dilakukan dengan lebih murah.
"Kalau di luar kota, lahan masih murah kok. Masa, penduduk tidak ada, kenapa mesti (dibangun) elevated di luar kota?" ujar JK.
JK menegaskan, inefisiensi-inefisiensi itu membuat biaya pembangunan melambung tinggi, mencapai Rp500 miliar per kilometer. Adhi Karya pun diperkirakan akan sulit mengembalikan modal investasi.
JK mempertanyakan kecakapan konsultan yang merancang proyek.
"Siapa konsultan yang memimpin ini, sehingga biayanya Rp500 miliar per kilometer? Kapan kembalinya kalau dihitungnya seperti itu?" ujar JK.
Link: https://www.viva.co.id/berita/nasional/1110870-jk-marah-marah-biaya-bangun-lrt-1-kilometer-rp500-miliar
NOH Pak Luhut, tantangan sampeyan biaya LRT sudah dihitung oleh Wapres JK..
Akankah Luhut cium kaki Fahri Hamzah???
Proyek LRT ini sudah lama jadi sorotan, salah satunya yang galak mengkritisi adalah Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Kritik Fahri Hamzah bikin kegerahan Istana, sampai-sampai Menko 'segala urusan' LBP menantang Fahri hitung biaya LRT. Saya Cium Kakinya Kalau Saya Salah. Kata Luhut.
Luhut Tantang Fahri Hamzah Hitung Biaya LRT : Saya Cium Kakinya Kalau Saya Salah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara terkait perkataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, yang mengkritik tiang proyek Light Rapid Transit (LRT) karena terlalu tinggi.
Menurut Luhut tinggi tiang LRT untuk jalur layang sudah sesuai dan berdasarkan perhitungan yang panjang.
Bahkan Luhut menantang Fahri agar menghitung sendiri tinggi yang tepat dan anggaran yang dinilai pas untuk dicocokan dengan perhitungannya.
"Suruh dia hitung, bawa sini, saya cium kakinya kalau saya salah," tegas Luhut di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018).
Luhut pun menjelaskan kalau model LRT yang digunakan di Indonesia sesuai dengan standar Internasional dengan mengikuti model LRT yang diterapkan di Perancis.
"Kami tuh pakai anak muda yang hitung semua kita pakai standar dari Perancis, jadinya model ini kita beli model yang dari Perancis yang bisa kita jual ke orang lain," tutur Luhut.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku ganjil dengan tiang LRT yang tinggi.
Menurut Fahri seharusnya LRT dibangun bawah tanah saja, sehingga tidak perlu megeluarkan biaya untuk pemasangan tiang yang dianggap terlalu mahal.
"Tiangnya segini, mahal banget gitu. Curiga saya itu. Orang curiga. Saya juga curiga. Jelas saya ngeri tuh naik LRT. Kenapa engga ditaruh di bawah tanah aja," tutur Fahri di DPR, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018).
Selain memakan biaya, menurutnya pemasang tiang untuk LRT juga membahayakan dan menurut analisis yang didengarnya tidak diperlukan.
"Saya mendengar juga kalau ada yang mengatakan pada peninggian tiang itu sebenernya ada analisis kalau itu tidak diperlukan di situlah terjadi tambahan biaya. Jadi saya denger ini bukan cuma di Palembang. Tapi di seluruh tempat yang dibangun tiang-tiang itu di situ ada tambahan biaya yang harus diantisipasi. Karena itu saya kira audit saja dari awal," pungkas Fahri.
Link: http://www.tribunnews.com/nasional/2018/06/26/luhut-tantang-fahri-hamzah-hitung-biaya-lrt-saya-cium-kakinya-kalau-saya-salah
APA YANG DULU DISAMPAIKAN FAHRI... KINI DIBENARKAN WAPRES JK. Model LRT melayang (pakai tiang-tiang tinggi) sebenarnya tidak perlu. Bikin boros biaya.
JK Marah-marah, Biaya Bangun LRT 1 Kilometer Rp500 Miliar
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik pembangunan kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). JK menilai pembangunan ini tidak efisien.
Moda transportasi yang merupakan tanggung jawab pemerintah pusat serta dibangun BUMN PT Adhi Karya itu dibangun untuk menghubungkan Jakarta dan kota-kota satelit melalui rel melayang (elevated).
"Jangan asal bangun saja," ujar JK di hadapan para konsultan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 11 Januari 2019.
Menurut JK, inefisiensi pertama bisa dilihat dari keputusan pembangunan rel secara melayang. Padahal, harga tanah yang tidak terlalu mahal di perbatasan Jakarta dan wilayah-wilayah di luar Jakarta bisa membuat pembangunan rel reguler dilakukan dengan lebih murah.
"Kalau di luar kota, lahan masih murah kok. Masa, penduduk tidak ada, kenapa mesti (dibangun) elevated di luar kota?" ujar JK.
JK menegaskan, inefisiensi-inefisiensi itu membuat biaya pembangunan melambung tinggi, mencapai Rp500 miliar per kilometer. Adhi Karya pun diperkirakan akan sulit mengembalikan modal investasi.
JK mempertanyakan kecakapan konsultan yang merancang proyek.
"Siapa konsultan yang memimpin ini, sehingga biayanya Rp500 miliar per kilometer? Kapan kembalinya kalau dihitungnya seperti itu?" ujar JK.
Link: https://www.viva.co.id/berita/nasional/1110870-jk-marah-marah-biaya-bangun-lrt-1-kilometer-rp500-miliar
NOH Pak Luhut, tantangan sampeyan biaya LRT sudah dihitung oleh Wapres JK..
Akankah Luhut cium kaki Fahri Hamzah???