Ekonom Senior Rizal Ramli menyentil media mainstream televisi di Indonesia yang dinilainya tidak netral bahkan cenderung partisan.
Hal itu diungkapkannya melalui unggahan di akun Twitter pribadinya, @RamliRizal, Sabtu (20/4), menyikapi polemik hitung cepat pemilihan presiden (Pilpres) oleh sejumlah lembaga survei yang disiarkan oleh hampir seluruh stasiun televisi di Tanah Air.
Dalam unggahan itu, pria yang akrab disapa RR tersebut meng-upload foto yang bertuliskan kondisi hasil hitung cepat Pilpres.
“Pak Prabowo menang di TPS, Pak Jokowi menang di TV. Rakyat nyoblos di TPS atau di TV?” tulis gambar yang diunggah RR.
Lalu RR pun menulis sindiran kepada media mainstream dalam hal ini televisi atas dasar unggahannya tersebut.
“Ada yang bercandan begini. Media mainstream kita memang partisan,” tulis RR di keterangan foto unggahannya.
Diketahui bersama, hingga saat ini hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei justru menimbulkan polemik. Pasalnya, banyak pihak menganggap hasil hitung cepat itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan yang berdasarkan formulir C1 di TPS.
Hitung cepat sejumlah lembaga survei memenangkan Paslon 01 Jokowi-Maruf Amin dengan perolehan 54-55 persen, sementara Paslon 02 hanya memperoleh 44-45 persen. (rmol)
Hal itu diungkapkannya melalui unggahan di akun Twitter pribadinya, @RamliRizal, Sabtu (20/4), menyikapi polemik hitung cepat pemilihan presiden (Pilpres) oleh sejumlah lembaga survei yang disiarkan oleh hampir seluruh stasiun televisi di Tanah Air.
Dalam unggahan itu, pria yang akrab disapa RR tersebut meng-upload foto yang bertuliskan kondisi hasil hitung cepat Pilpres.
“Pak Prabowo menang di TPS, Pak Jokowi menang di TV. Rakyat nyoblos di TPS atau di TV?” tulis gambar yang diunggah RR.
Lalu RR pun menulis sindiran kepada media mainstream dalam hal ini televisi atas dasar unggahannya tersebut.
“Ada yang bercandan begini. Media mainstream kita memang partisan,” tulis RR di keterangan foto unggahannya.
Diketahui bersama, hingga saat ini hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei justru menimbulkan polemik. Pasalnya, banyak pihak menganggap hasil hitung cepat itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan yang berdasarkan formulir C1 di TPS.
Hitung cepat sejumlah lembaga survei memenangkan Paslon 01 Jokowi-Maruf Amin dengan perolehan 54-55 persen, sementara Paslon 02 hanya memperoleh 44-45 persen. (rmol)