• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Usul “Asbun” Trump Soal Pemadaman Api Katedral Notre-Dame Ditolak Keras

    17 April 2019, 12:17 WIB Last Updated 2019-10-24T13:01:36Z
    Katedral Notre-Dame di Paris dilalap api. Para pemimpin dunia langsung beramai-ramai mengeluarkan suara keprihatinan, tidak kecuali Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dikenal sering melontarkan komentar “asal bunyi” alias ngawur di Twitter.

    “Sungguh mengerikan melihat api besar di Katedral Notre-Dame di Paris. Mungkin tanker air terbang bisa digunakan untuk memadamkannya. Harus bertindak cepat,” cuit Trump di akun Twitter-nya hari Senin (15/4/2019).

    Namun, usulan Presiden AS yang gemar berkicau di Twitter itu langsung dibantah tegas oleh otoritas perlindungan sipil Prancis.

    “Ratusan petugas damkar dari Brigade Pemadam Paris sedang melakukan semua upaya yang mereka mampu untuk menundukkan kebakaran #NotreDame,” kata dinas perlindungan sipil lewat akun Twitter Sécurite Civile Fr Selasa dini hari (16/5/2019).

    SCF menegaskan bahwa pihaknya berusaha melakukan segala cara yang dapat dilakukan sesuai dengan jenis kebakaran semacam itu.

    “Menjatuhkan air dari atas terhadap bangunan seperti ini justru akan mengakibatkan seluruh struktur bangunan runtuh,” papar SCF dalam cuitan berantainya di Twitter, membantah usulan Presiden Trump.

    Cara pemadaman api dengan menjatuhkan air dari atas memang biasa dilakukan dalam kasus kebakaran hutan atau lahan. Namun, teknik seperti itu justru kontraproduktif untuk mengatasi kebakaran bangunan bersejarah seperti Notre-Dame.

    “Bobot air dan intensitas curahan air yang dituangkan dari ketinggian rendah justru akan memperlemah struktur bangunan Notre-Dame dan menimbulkan kerusakan lebih meluas ke bangunan-bangunan sekitarnya,” jelas SCF.

    Api merambat cepat di bagian atap katedral bergaya arsitektur gothik berusia lebih dari 850 tahun itu.

    Laporan BBC menyebutkan api berasal dari bagian atap yang sedang direnovasi.

    Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kebakaran, yang diduga akibat kecelakaan dan bukan kesengajaan.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyatakan siap untuk membangun kembali katedral tersebut, yang dulu proses pembangunannya memakan waktu hingga 200 tahun, lapor Euronews. (hi)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini