• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Uang lelah yang tidak rinci, dan kurangnya APD standar, sejumlah tenaga medis mogok kerja

    18 Mei 2020, 21:17 WIB Last Updated 2020-05-18T14:18:24Z
    Sebagaimana dilansir kompas.com berikut ini, puluhan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan mogok kerja sejak Jumat (15/05/2020) mendatangi DPRD Ogan Ilir pada Senin (18/5/2020). 

    Mereka datang beramai-ramai sekitar pukul 11.00 WIB dan diterima oleh anggota Komisi IV DPRD Ogan Ilir. Pertemuan puluhan tenaga medis yang diwakili oleh 10 orang perwakilan dengan anggota Komisi IV DPRD Ogan Ilir berlangsung tertutup. 

    Usai pertemuan salah seorang tenaga medis dari bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ogan Ilir Dita Puji memberikan keterangan ke awak media.

    Ia mengatakan alasan para tenaga medis RSUD Ogan Ilir melakukan mogok kerja. 

    “Pertama soal transparansi insentif atau uang lelah yang tidak diketahui rinciannya. Kedua masalah perlindungan karena sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 kami butuh perlindungan APD yang standar. Ketiga rumah singgah yang representatif untuk kami berganti pakaian sebelum pulang ke rumah,” kata Dita Puji.  

    Ia kemudian menepis tuduhan pihak manajemen RSUD Ogan Ilir yang mengatakan mereka mogok kerja karena takut menangani pasien Covid-19.  

    “Tidak benar kalau dikatakan kami takut menangangi pasien Covid-19, kami garda terdepan pak, tidak hanya Covid-19 tapi kami menangani seluruh pasien tertular,” jelas Dita Puji.  

    Sesalkan mogok kerja 

    Sementara Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir Rizal Mustopa menyesalkan adanya mogok kerja para tenaga medis di RSUD Ogan Ilir di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu Komisi IV DPRD Ogan Ilir jelas Rizal, akan mencari jakan keluar dan memfasilitasi kedua belah pihak terutama yang berkaitan dengan poin-poin yang menjadi tuntutan tenaga paramedis tersebut. 

    "Kami menyesalkan adanya kejadian seperti ini," katanya.  "Kami juga sudah  menerima perwakilan para tenaga medis, ada beberapa tuntutan yang mereka sampaikan terkait penanganan pasien yang khusus terpapar Covid-19. Ini akan kita fasilitasi ke pemerintah Kabupaten Ogan Ilir."

    Bantahan pihak RSUD 

    Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan tenaga medis RSUD Ogan Ilir mogok kerja sejak Jumat (15/05/2020).  Namun  alasan mereka mogok dibantah Direktur RSUD Ogan Ilir Dokter Roretta Arta Guna Riama. 

    Menurut Roretta, para tenaga medis itu mogok kerja karena mereka takut menangani pasien Covid-19. “Mereka takut menangani pasien Covid-19, bahkan mereka lari jika melihat pasien Covid-19,” kata Roretta Menurut Roretta, pihak gugus tugas Covid-19 Ogan Ilir sudah menyediakan rumah singgah bagi para tenaga medis sebelum pulang ke rumah. “Sudah kita siapkan rumah singgah sebanyak 35 kamar di Komplek DPRD Ogan Ilir,” katanya. 

    Sumber: (kompas.com)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini