Mendikbud, Nadiem Makarim |
Sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com berikut ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membuat mata pelajaran sejarah menjadi tidak wajib dipelajari siswa SMA dan sederajat. Di kelas 10, sejarah digabung dengan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). Sementara Bagi kelas 11 dan 12 mata pelajaran sejarah hanya masuk dalam kelompok peminatan yang tak bersifat wajib.
Hal itu tertuang dalam rencana penyederhanaan kurikulum yang akan diterapkan Maret 2021.
Dijelaskan bahwa mata pelajaran sejarah Indonesia tidak lagi menjadi mata pelajaran wajib bagi siswa SMA/sederajat kelas 10. Melainkan digabung di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Padahal, dalam kurikulum 2013 yang diterapkan selama ini, mata pelajaran Sejarah Indonesia harus dipelajari dan terpisah dari mata pelajaran lainnya.
Sementara itu, Sejarawan Indonesia, JJ Rizal dalam akun twitternya memberikan kritik keras terhadap rencana tersebut:
"Inilah tragedi pemerintah yg ngakunya pengikut sukarno, memuja-muji setinggi langit bahkan memberhalakannya, tapi dlm prilaku mengkhianati pesannya yg sangat terkenal 'jangan sekali-kali meninggalkan sejarah'
dasar rezim hipokrit, ga cukup sejarah ditinggalkan tp mau dihilangkan"
inilah tragedi pemerintah yg ngakunya pengikut sukarno, memuja-muji setinggi langit bahkan memberhalakannya, tapi dlm prilaku mengkhianati pesannya yg sangat terkenal 'jangan sekali-kali meninggalkan sejarah"
— JJ Rizal (@JJRizal) September 18, 2020
dasar rezim hipokrit, ga cukup sejarah ditinggalkan tp mau dihilangkan pic.twitter.com/9YTEJmdQWO
Kecaman pun mengalir dari Netizen yang budiman, terpantau di jejaring media sosial twitter, diantarnya:
Saya yakin ini ulah anak cucu PKI yg ga mau sejarah kelam nenek moyang mereka diungkit terus.
— 75 THN 1/2 merdeka (@UsbinDund4) September 18, 2020
Menyedihkan jika generasi yg akan datang buta akan sejarah tanah airnya sendiri. Ini namanya pembodohan.
— Xani02 (@Xani021) September 19, 2020
Kalau menurut kami seorang pendidik pelajar sejah bangsa tidak boleh dihilangkan ,itulah nilai2 sebuah bangsa yg bermartabat punya sejarah sebelum merdeka
— aliyasyak111012@gmail.Com (@aliyasyak111012) September 19, 2020
Dan menggapai kemerdekaan
Dan dalam rangka mengisi kemerdekaan danjugak masuk diera geloballisa seperti sekarang ini🙏🙏
saya guru PPKN sedih melihat materi sejarah bangsa ini ; di era orde lama nama soekarno hilang, sekarang di era reformasi ( katanya) nama soeharto hilang juga..Indonesia...jangan begitlah . " Bangsa yang besar, adalah Bangsa yg menghargai jasa para pahlawan"
— @dien (@dien14177804) September 19, 2020
Sejarah lama akan di tinggalkan, krn rezim ini akan membuat sejarah Mareka sendiri dgn mikidi sang raja nya, dilengkapi dgn influencer dan BuzzerRp sbgi pahlawan2 nya. Anjayyyyy
— Firdaus Adnan (@Firdaus31245804) September 19, 2020
Tragis .. padahal justru saya berharap agar sejarah bangsa ini "digenahke" .. agar nanti anak keturunan kita bisa belajar dari sejarah .. bisa menemukenali perjalanan negeri ini dan menukil hikmah untuk keberlanjutan ke depan 🙏😔
— abangabanglambe (@ridooetoro1) September 18, 2020
Salah satu sejarah Pemberontakkan Partai Komunis Indonesia yang pernah terjadi, diunggah Netizen:
Pemberontakan PKI 1948
— #MENCARI SESUATU YG ABADI BUKAN YG SESAAT# (@ONCOMBNDUNG) September 18, 2020
Darimna Mereka memperoleh Senjata ? Dan Mengapa bisa Masuk
Seandainya itu adalah Senjata impor dari Luar? pic.twitter.com/73G8L11qvj