Sebagaimana dilansir Republika.co.id berikut ini, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan keluar dari ruang sidang Majelis Umum PBB saat video pidato Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diputar. Dalam video itu, Erdogan mengecam dan mengkritik keras kebijakan penindasan Israel.
"Rakyat Palestina telah menentang kebijakan penindasan, kekerasan, dan intimidasi Israel selama lebih dari setengah abad," kata Erdogan dalam pidatonya, dikutip laman Anadolu Agency, Rabu (23/9).
Dia turut menyoroti kebijakan Israel di Yerusalem. "Tangan kotor yang mencapai privasi Yerusalem, tempat tempat suci tiga agama besar hidup berdampingan, terus meningkatkan kelancangannya," ujarnya.
Erdogan pun mengomentari rencana perdamaian Timur Tengah, termasuk untuk konflik Israel-Palestina, yang disusun pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dia menegaskan, Turki tidak akan mendukung rencana apa pun yang ditolak rakyat Palestina.
"Partisipasi beberapa negara di kawasan ini dalam permainan ini tidak berarti apa-apa selain melayani upaya Israel untuk mengikis parameter dasar internasional. Negara-negara itu telah menyatakan niat mereka untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem, yang melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, hanya membuat konflik semakin rumit dengan tindakan mereka," ucap Erdogan.
Dia menekankan bahwa konflik hanya dapat diselesaikan dengan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. "Mencari solusi selain ini sia-sia, sepihak dan tidak adil," kata Erdogan.
***
Seorang Netizen, Hasmi Bakhtiar melalui jejaring media sosial twitternya @hasmi_bakhtiar mengunggah detik-detik Dubes Israel untuk PBB meninggalkan ruangan:
Dubes Israel di PBB, Guilad Ardan meninggalkan ruangan ketika mendengar pidato Erdogan terkait Palestine. Erdogan: kami tidak akan pernah rela terhadap apapun yang rakyat Palestine tidak rela. Erdogan juga mengkritik Trump dan semua pemimpin Arab terkait deal of the century. pic.twitter.com/vq160EcNGM
— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) September 22, 2020
Hasmi Bakhtiar yang juga Mahasiswa Indonesia Jurusan Hubungan Internasional yang tengah studi di Lille, Perancis menyampaikan:
"Di depan hidung Dubes Israel disaksikan oleh pemimpin dunia Erdogan mengatakan: tangan yang penuh dg kotoran telah menodai AlQuds yang merupakan tempt suci tiga agama samawi. Gw lihat hari ini UN dibuat Erdogan jadi “United Nothing”. Semua dia kritik habis-habisan".
Seandainya yang mengkritik Trump dan negara2 kuat dunia adalah presiden negara kelas keset? Belum kelar ngomong udah lengser duluan. Tapi tadi Erdogan justru dapt kabar Macron meminta waktu bicara di tlp. Macron membawa kabar kemenangan diplomasi Turkey di Mediteranian.
Di depan hidung Dubes Israel disaksikan oleh pemimpin dunia Erdogan mengatakan: tangan yang penuh dg kotoran telah menodai AlQuds yang merupakan tempt suci tiga agama samawi. Gw lihat hari ini UN dibuat Erdogan jadi “United Nothing”. Semua dia kritik habis-habisan😂😂
— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) September 22, 2020
Seandainya yang mengkritik Trump dan negara2 kuat dunia adalah presiden negara kelas keset? Belum kelar ngomong udah lengser duluan. Tapi tadi Erdogan justru dapt kabar Macron meminta waktu bicara di tlp. Macron membawa kabar kemenangan diplomasi Turkey di Mediteranian.
— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) September 22, 2020