Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan aset keuangan syariah sebesar Rp 1.770,32 triliun sepanjang 2020. Hal ini mengindikasikan perkembangan jasa keuangan syariah di Indonesia lebih baik daripada jasa keuangan konvensional.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan aset keuangan syariah tumbuh 21,48 persen pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 13,84 persen.
"Kami sampaikan khusus keuangan syariah, ini lebih baik dari konvensional dari berbagai indikator, diantaranya asetnya tumbuh cukup tinggi 21,48 persen (2020), sebelumnya hanya 13,84 persen pada 2019," ujarnya saat acara Webinar Sharia Economic Outlook 2021, Selasa (19/1).
"Kami sampaikan khusus keuangan syariah, ini lebih baik dari konvensional dari berbagai indikator, diantaranya asetnya tumbuh cukup tinggi 21,48 persen (2020), sebelumnya hanya 13,84 persen pada 2019," ujarnya saat acara Webinar Sharia Economic Outlook 2021, Selasa (19/1).
Wimboh merinci nominal aset keuangan syariah mencakup perbankan syariah sebesar Rp 593,35 triliun dan pasar modal syariah termasuk reksa dana syariah sebesar Rp 1.063,81 triliun dan industri keuangan non bank (IKNB) syariah sebesar Rp 113,16 triliun. Per Desember 2020, pembiayaan bank umum syariah mencatatkan pertumbuhan 9,5 persen atau tinggi dari perbankan nasional yang justru minus 2,41 persen.
Dari sisi kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 21,59 persen dan tingkat pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross 3,13 persen dan likuiditas terjaga pada financing to deposit ratio (FDR) sebesar 76,36 persen.
"Kita tahu ini semua memberikan confident kita bahwa syariah bahkan lebih bagus pada 2021," ucapnya.
Pada Islamic Finance Development Report 2020, Indonesia juga berada ranking nomer dua global sebagai The Most Developed Country in Islamic Finance. Kemudian Indonesia berada pada ranking empat pada Global Islamic Indicator 2020-2021.
“Dan peringkat untuk keuangan syariah ini semua adalah indikator-indikator yang tentunya bisa memberikan kita bahwa ke depan akan lebih baik lagi dan syariah. Islamic economic maupun keuangan syariah kita akan menjadi kelas dunia, bisa mengalahkan negara-negara lain, ini adalah cita-cita yang harus kita pegang teguh,” ucapnya. (rol)