Sebuah unggahan dari akun Langit Awera @Lelaki_5unyi melalui jejaring media sosial twitter terlihat seorang warga dari Mamuju, Sulawesi Barat mendatangi dan mendoakan Posko Bencana Front Persaudaraan Islam (FPI) yang dahulunya Front Pembela Islam (FPI).
Akun Langit Awera @Lelaki_5unyi, mencuitkan:
Posko Front Persaudaraan Islam Sulsel di Mamuju telah didirikan tepatnya di Jalan M Thamrin no 47, belakang RSUD Mamuju, Sulawesi Barat.
Warga pun mendatangi posko dan mengucapkan terima kasih pada Front Persaudaraan Islam.
Posko Front Persaudaraan Islam Sulsel di Mamuju telah didirikan tepatnya di Jalan M Thamrin no 47, belakang RSUD Mamuju, Sulawesi Barat.
— Langit Awera (@Lelaki_5unyi) January 17, 2021
Warga pun mendatangi posko dan mengucapkan terima kasih pada Front Persaudaraan Islam.https://t.co/gehJ1rvSlu pic.twitter.com/Chm37KVCPi
Unggahan tersebut ramai direspon Netizen lainnya, yang mencuitkan doa dan rasa terima kasih atas kiprah Front Persaudaraan Islam, walau kondisi yang tidak baik menimpa FPI, karena telah dibubarkan Pemerintah, namun tetap terjun membantu masyarakat.
Beberapa diantara Netizen yang mencuitkan unggahan tersebut, diantaranya seperti:
Slalu terdepan๐๐
— Gustawanhidayat (@Gustawanhidaya2) January 18, 2021
Semakin di injak semakin tumbuh..... Semakin sulit alasan orang membenci...
— Kang Keliex Tea (@Keliex) January 18, 2021
Selamat bekerja dengan ikhlas mengharap ridho Allah SWT.
— Muhammad Arsyad Habe (@arsyad_habe) January 18, 2021
Hiraukan kata-kata yang tidak berguna....
Barakallaahu Sudaraku...
— ๐๐๐ก๐ก๐๐ช โ๐ฒ๐ฐ๐๐ฆ๐ซ๐ฆ,SH. DO ๐ฏ (@RadenKianSayang) January 18, 2021
Barakallaah
Alhamdulillah
— Denny Nurdin (@DennyNurdin76) January 18, 2021
MashaAllah TabarakAllah
Front Pembela Islam (FPI) Dibubarkan Pemerintah
Sebelumnya, pada Rabu, 30 Desember 2020, Pemerintah era Jokowi melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) yang diteken tiga menteri dan tiga kepala lembaga negara lainnya membubarkan Front Pembela Islam.
Saat itu juga FPI resmi dibubarkan, personel kepolisian diterjunkan ke Markas Besar FPI di Petamburan, Jakarta Pusat untuk menurunkan seluruh atribut yang terpasang di tempat itu.
Akan tetapi hari itu juga FPI dilarang, hari itu juga FPI baru muncul dengan nama Front Persatuan Islam. "Kepada seluruh pengurus, anggota dan simpatisan Front Pembela Islam di seluruh Indonesia dan mancanegara, untuk menghindari hal-hal tidak penting dan benturan dengan rezim dzalim maka dengan ini kami deklarasikan Front Persatuan Islam," dalam keterangan tertulis pengurus FPI yang sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Namun, nama tersebut berubah, menjadi Front Persaudaraan Islam sampai detik ini.
Pemblokiran Rekening Front Pembela Islam (FPI)
Tak hanya dibubarkan, Rekening Front Pembela Islam pun akhirnya diblokir oleh Pemerintah dalam hal ini melalui PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan).
“Ada 89. Paling banyak sebetulnya rekening organisasi dari pusat maupun cabang-cabang. Tapi kemudian individu yang di dalamnya,” kata Dian Ediana Rae, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Dian menyatakan pemblokiran rekening FPI dan orang yang terafiliasi dengan organisasi tersebut juga dapat mempermudah pihaknya melacak sumber dana dan peruntukan dana yang diperoleh.
“Kita kan PPATK memang follow the money. Jadi kalau aparat penegak hulum kan follow the person, kita kan ngikutin uangnya," ucapnya.
Pembubaran dan Pemblokiran Tidak Menghalangi FPI Membantu Masyarakat
Pembubaran dan Pemblokiran tidak membuat FPI baper, trus kecewa ngambek mutung. FPI terus berada pada jalur kemanusiaan membantu saudara-saudaranya sebangsa setanah air tanpa memandang latar belakang apapun.
Melalui Maklumat yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Persaudaraan Islam, yang meminta semua Anggota dan Relawan FPI agar segera membantu korban bencana alam.
Berikut isi maklumat tersebut, sebagaimana dikutip dari Faktakini.info:
“Dengan banyaknya peristiwa bencana alam yang menimpa saudara saudara kita sebangsa dan setanah air di berbagai tempat, diantaranya Sulbar, Kalsel dan lain lain, yang mengalami musibah gempa dan banjir. Dengan ini DPP Front Persaudaraan Islam menginstruksikan kepada seluruh relawan Front Persaudaraan Islam di berbagai daerah dan wilayah UNTUK TURUN MEMBANTU PENANGGULANGAN BENCANA DAN MEMBUAT POSKO KESIAPSIAGAAN UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH BENCANA ALAM DI SELURUH WILAYAH NKRI,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Front Persaudaraan Islam KH Awit Mashuri.
“Dengan banyaknya peristiwa bencana alam yang menimpa saudara saudara kita sebangsa dan setanah air di berbagai tempat, diantaranya Sulbar, Kalsel dan lain lain, yang mengalami musibah gempa dan banjir. Dengan ini DPP Front Persaudaraan Islam menginstruksikan kepada seluruh relawan Front Persaudaraan Islam di berbagai daerah dan wilayah UNTUK TURUN MEMBANTU PENANGGULANGAN BENCANA DAN MEMBUAT POSKO KESIAPSIAGAAN UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH BENCANA ALAM DI SELURUH WILAYAH NKRI,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Front Persaudaraan Islam KH Awit Mashuri.
Front Persaudaraan Islam (FPI) Belum Membuka Rekening Donasi Bantuan Bencana Alam
Front Persaudaraan Islam melarang siapapun untuk menggunakan nama FPI dalam membuka donasi untuk korban bencana. Dana yang ada untuk korban bencana saat ini, disebut-sebut berasal dari patungan anggota Front Persaudaraan Islam.
"Belum ada Rekening untuk menerima Donasi. Dan tidak diperkenankan siapapun Netizen / orang perorang mengumpulkan donasi menggunakan nama FPI. Sementara menggunakan dana patungan Anggota Front Persaudaraan Islam untuk korban Bencana. Jika sudah ada, nanti segera kami publikasikan," demikian cuitan @Reborn_FPI yang diunggah pada Minggu, (17/1/2021).
Memukau!!
— Damai Indonesiaku ๐ฎ๐ฉ๐ต๐ธ๐น๐ท๐ด (@conan_idn) January 18, 2021
Itu pantas buat kalian.. FPI reborn!!
Engkau dibubarkan. Rekening kalian diblokir.
Tapi kalian tetap terjun dimedan Bencana, membantu Rakyat Indonesia๐ฎ๐ฉ
Salam Hormat!!
Salam Persaudaraaan!!
Terima Kasih atas perjuangan kalian!! Allahu Akbar!! ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ✊✊ pic.twitter.com/E2psh3Xv0W