• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Salut! Tolak Terbang ke Tel Aviv, Pilot Emirates Diskors

    15 Januari 2021, 09:43 WIB Last Updated 2021-01-15T02:45:31Z



    Maskapai penerbangan Uni Emirat Arab telah menangguhkan pilot Tunisia karena menolak menerbangkan pesawatnya ke “Israel”.

    Monem Sahib al-Taba, yang bekerja untuk maskapai Emirates, mengungkapkan bahwa aktivitasnya sebagai pilot ditangguhkan karena penolakannya untuk ikut serta dalam perjalanan ke Tel Aviv.

    Dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya pada Selasa (12/1/2021), al-Taba menulis, “Aktivitas saya sebagai pilot di Emirates Airlines ditangguhkan karena penolakan saya untuk berpartisipasi dalam penerbangan ke Tel Aviv… Hanya Allah yang menjaga saya… Saya tidak menyesalinya.”

    “Aktivitas saya sebagai pilot di Emirates Airlines ditangguhkan karena penolakan saya untuk berpartisipasi dalam penerbangan ke Tel Aviv… Hanya Allah yang menjaga saya… Saya tidak menyesalinya.”

    Emirates Airlines mengumumkan tahun lalu bahwa mereka akan mulai mengoperasikan penerbangan langsung setiap hari ke Tel Aviv pada Maret 2021 setelah normalisasi hubungan antara UEA dan “Israel” Agustus lalu.

    Dalam pernyataan yang dibuat kepada pers lokal, al-Taba mengatakan penangguhannya dilakukan sampai ia hadir di depan komite disiplin.

    Dia juga menutup akun Facebook-nya, katanya, setelah mendapat tekanan dari Emirates, akibat postingan terakhirnya.

    Banyak politisi Tunisia memuji sikap anti-normalisasi tersebut. Wakil pemimpin partai Ennahdha, Hayet Omri, menulis di halaman Facebook-nya bahwa posisi al-Taba “adalah sumber kehormatan dan kebanggaan”.

    Mahdi Abdel-Gawad, seorang pemimpin partai Long Live Tunisia, mengatakan sikap moral pilot adalah bukti bahwa perjuangan Palestina masih ada di hati banyak orang Tunisia.

    “Banyak yang akan bersukacita atas langkah berani kapten Tunisia itu,” tulisnya di halaman Facebook-nya. “Memang benar bahwa tindakan ini adalah bukti nyata dari status masalah Palestina di benak orang Tunisia, tetapi dalam praktiknya itu akan memiliki konsekuensi yang dapat menyebabkan kehilangan pekerjaannya.”

    Bahrain, Sudan, dan Maroko juga telah menormalisasi hubungan dengan Zionis “Israel”.

    Tunisia sebelumnya telah menyatakan tidak akan menormalisasi hubungan dengan “Israel”, dan bahwa posisinya pada hak-hak sah Palestina tidak akan terpengaruh oleh perkembangan internasional apa pun. (arrahmah).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Palestina

    +