• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Rocky Gerung: Berdamai dengan Corona adalah Ungkapan Putus Asa

    11 Mei 2020, 22:30 WIB Last Updated 2020-05-11T15:30:54Z
    Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui sempat mengatakan bahwa masyarakat harus berdamai dengan Virus Corona.

    Menurut Pengamat Politik, Rocky Gerung itu adalah ungkapan putus asa.

    Hal itu diungkapkan Rocky Gerung melalui channel YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu (11/5/202020).

    "Jadi istilah berdamai itu itu istilah yang fatalistik."

    "Artinya kayak enggak tahu mau bikin apa lagi," kata Rocky Gerung.

    Apalagi sekarang bidang ekonomi sulit berjalan di tengah pandemi Virus Corona, termasuk investasi.

    "Kayak suku bunga sudah diturunin habis-habisan sehingga enggak tahu mau apa lagi."

    "Investasi sudah berhubung turun sampai 0 ya investasinya sudah enggak naik juga jadi begitu kira-kira," katanya.

    Menurutnya presiden tidak menyerah melainkan tidak tahu apa yang akan dilakukan selanjutnya.

    "Dia menyerah karena enggak tahu di persimpangan ke mana, itu namanya berdamai dengan penemuan," menurutnya.

    Ia menolak bahwa berdamai dengan Virus Corona bukan suatu puisi melainkan statement keputusasaan.

    "Sebagai judul berdamai dengan Corona mungkin ada orang analisis, itu puisi lirik enggak, itu puisi satu baris enggak itu semacam statement putus asa," katanya.

    Jokowi Dinilai Mulai Kesal

    Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mulai kesal terkait penanganan Covid-19 yang dilakukan jajarannya.

    Sedangkan, Jokowi baru saja menargetkan agar kurva penyebaran Covid-19 harus mulai mengalami penurunan pada bulan ini.

    Effendi Gazali menilai bahwa Jokowi sudah mulai kesal dengan bawahannya terkait penanganan Covid-19.

    "Bang Ege (Effendi Gazali) ini begitu mengejutkan kalau kita mendengar pernyataan presiden memang kebijakan-kebijakan ini sekarang kebijakan, ini sekarang sudah arahan perintah untuk jajaran ini, apa maksudnya," tanya presenter.

    Mulanya, Effendi menjawab bahwa dirinya mendukung Jokowi maupun Satgas Covid-19 agar cepat berakhir.

    "Tiga hal yang pertama pasti kita semua sependapat mendukung Pak Presiden dan Pak Ketua Gugus Tugas kalau bisa cepetlah Covid-19 ini selesai."

    "Dan terima kasih untuk apa yang sudah dilakukan," ujar Effendi.

    Ia menilai bahwa pernyataan Jokowi itu menunjukkan sang presiden mulai kesal.

    "Tapi dari apa yang diucapkan tadi, kesan utama yang saya tangkap adalah dia mulai kesal, ya dong, mulai kesel juga," katanya.

    "Biar barangkali pada suatu saat, dia jadi presiden yang duduk seorang diri kan. menterinya enggak ada, penasihatnya enggak ada, yang datang di tv-tv itu enggak ada."

    "Terus dia mulai lihat-lihat 'Ini sebenarnya gimana sih ini' gitu ya, Anda cuma bayangkan," katanya.

    Effendi menduga, Jokowi pasti sempat berpikir bagaimana para bawahannya mengatasi masalah Covid-19.

    "Ada saatnya ketika dia seorang diri, menteri-menterinya sudah enggak ada penasiehatnya pada pergi, terus yang biasa jubir-jubir di tv itu enggak ada, lama-lama dia duduk sendiri juga."

    "Dia mikir-mikir 'Ini pada bener enggak sih yang disampaikan'," ujarnya.

    Effendi menduga bahwa Jokowi sudah mengetahui dirinya diberi keterangan palsu terkait Virus Corona seperti awal masuknya wabah tersebut.

    "Terus dia mulai bertanya 'Sebenarnya apa yang sesungguhnya terjadi'."

    "Bapak Presiden kalau orang Betawi bilang agak dikibulin kan pada waktu awal," ungkapnya.

    Menurutnya tak ada orang di Istana menasehati Jokowi dengan benar.

    "Enggak ada sama sekali, kita aman, datangin saja turis-turis ke sini Pak, kita kasih buzzer pak, masak satu Istana enggak ada yang bilang, pak mohon pak, pak izin pak itu keliru, misalnya kayak gitu."

    "Ini kan enggak ada, jadi perlu juga Anda bayangkan ketika presiden seorang diri lalu dia mulai kesal, itu tadi," pungkasnya.

    Jokowi Minta Berdamai dengan Corona

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun.

    Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.

    "Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020).

    Tetapi, ketika kasusnya sudah turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif.

    "Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya," kata Jokowi.

    "Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang utama adalah ikuti dengan disiplin protokol kesehatan. Silakan beraktivitas secara terbatas, tetapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan," katanya.

    "Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," tandasnya. (tribunnews)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini