World Uyghur Congress mengapresiasi sikap dan kepedulian PKS terhadap Muslim Uyghur.
Melalui akun resmi twitternya @UyghurCongress memposting sikap PKS terkait nasib Muslim Uyghur.
Bantu Muslim Uighur, PKS Minta Presiden Jokowi Aktifkan Misi Diplomasi
Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli
Juwaini, angkat bicara atas nasib Muslim Uighur yang tertindas.
"Berkaitan dengan hal itu, Fraksi PKS meminta Pemerintahan Jokowi mengefektifkan diplomasi HAM kepada Pemerintah China, agar China menghentikan pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur," katanya.
Sebaliknya, World Uyghur Congress mengungkapkan kekecewaan atas sikap Pemerintah RI terhadap muslim Uyghur.
"Indonesia sama sekali tidak menyebutkan adanya diskriminasi agama, penganiayaan agama terhadap penahanan sewenang-wenang massal Muslim Uyghur di kamp-kamp internal (pemerintah RRC). Sekali lagi, delegasi Indonesia tampaknya memiliki standar yg berbeda untuk Cina," demikian pernyataan resmi tertanggal 15 November 2018 pada akun ofisial @UyghurCongress di Twitter.
[PI]
Melalui akun resmi twitternya @UyghurCongress memposting sikap PKS terkait nasib Muslim Uyghur.
"the PKS faction requested that the Jokowi Gov make effective human rights diplomacy to the Chinese Gov, so that China would stop human rights violations against Uighur Muslims,"— WorldUyghurCongress (@UyghurCongress) December 14, 2018
- @JazuliJuwaini Chairperson of Indonesian House of Reps (PKS)@Kemlu_RI https://t.co/iCG0j2M1F1
Bantu Muslim Uighur, PKS Minta Presiden Jokowi Aktifkan Misi Diplomasi
Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli
Juwaini, angkat bicara atas nasib Muslim Uighur yang tertindas.
"Berkaitan dengan hal itu, Fraksi PKS meminta Pemerintahan Jokowi mengefektifkan diplomasi HAM kepada Pemerintah China, agar China menghentikan pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur," katanya.
Sebaliknya, World Uyghur Congress mengungkapkan kekecewaan atas sikap Pemerintah RI terhadap muslim Uyghur.
"Indonesia sama sekali tidak menyebutkan adanya diskriminasi agama, penganiayaan agama terhadap penahanan sewenang-wenang massal Muslim Uyghur di kamp-kamp internal (pemerintah RRC). Sekali lagi, delegasi Indonesia tampaknya memiliki standar yg berbeda untuk Cina," demikian pernyataan resmi tertanggal 15 November 2018 pada akun ofisial @UyghurCongress di Twitter.
#Indonesia @Kemlu_RI also made absolutely no mention of religious discrimination, religious persecution or the mass arbitrary detention of Uyghurs in internment camps. Once again, the Indonesian Mission seems to a different set of standards for #China pic.twitter.com/665NXFpGJF— WorldUyghurCongress (@UyghurCongress) November 15, 2018
[PI]