• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Sikap Pemerintah RI Terhadap Muslim Uyghur Mengecewakan, Pebisnis Muda Ini akan Mengunjungi Langsung ke China

    18 Desember 2018, 17:05 WIB Last Updated 2019-10-24T13:02:04Z
    Sikap pemerintan Indonesia sangat mengecewakan terkait penderitaan kaum muslimin Uighur di China, ini terlihat dari pernyataan resmi akun Uyghur Congress yang mencuitkan, "Delegasi Indonesia tampaknya memiliki standar yang berbeda untuk China".

    Terketuk atas hal demikian seorang Pebisnis muda Indonesia Azzam Mujahid Izzulhaq akan langsung menemui ummat islam Uighur di China, yang mengalami diskriminasi, penindasan bahkan pembunuhan oleh Rezim Komunis China.

    Berikut keterangan Azzam Mujahid Izzulhaq memalui akun jejaring sosial media Faceebook dengan akun Azzam Mujahid Izzulhaq:

    Rencana perjalanan ke Ürümqi, ibukota provinsi Xinjiang, China tidaklah mudah. Dari sisi perjalanan, paling sedikit akan memakan waktu kurang lebih 30 jam dari Jakarta dengan total transit 2 kali di Xiamen dan Changsa.

    Belum lagi pengurusan visa untuk bisa masuk ke Republik Rakyat China yang ternyata 'berbayar' sesuai dengan durasi tinggal selama di China (berbeda halnya jika warga negara China datang ke Indonesia yg bebas visa). Pakai pesawat apa datang dan pulang mesti jelas. Dimana tinggal selama di China mesti dilampirkan. Foto dan sidik jari sudah barang tentu menjadi hal wajib.

    Namun, insya Allah tak akan menyurutkan rencana saya mengunjungi saudara Muslim saya di sana. Ada apa sebenarnya dan apa yang bisa dilakukan untuk membuktikan tanda sayang saya sebagai seorang Muslim kepada saudara saya di sana.

    Kan sudah ada pemerintah yang menyatakan sikap? Mungkin pertanyaan itu muncul di benak kita.

    For your information (untuk diketahui), pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, pada November 2018 lalu sudah menyatakan sikapnya pada World Uyghur Congress bahwa:

    "Indonesia sama sekali tidak menyebutkan adanya diskriminasi agama, penganiayaan agama terhadap penahanan sewenang-wenang massal Muslim Uyghur di kamp-kamp internal (pemerintah RRC). Sekali lagi, delegasi Indonesia tampaknya memiliki standar yg berbeda untuk Cina" (pernyataan resmi tertanggal 15 November 2018 pada akun ofisial

    @UyghurCongress di Twitter, lihat tautan).



    Walau demikian, media-media internasional 'berbicara' hal yang berbeda. Siapa yang benar dan apa yang terjadi sebenarnya inilah alasan terbesar saya untuk membulatkan tekad menuju ke sana.

    Insya Allah, saya siap apapun yang akan terjadi di sana. Doakan saudara Muslim kita di sana. Dukung mereka dengan apa yang kita bisa, dengan apa yang kita punya. Doakan pula saya dimudahkan, dan yang terpenting dilindungi Allah swt dalam menjalankan 'misi' ini. Amin.

    Jika dirasa 'aman' saya akan tulis pada akun media sosial Facebook, Twitter dan atau Instagram. Sangat mungkin juga saya akan menuliskannya di www.amifoundation.or.id atau www.azzamizzulhaq.com.

    Sahabat yg ingin mengetahui dan atau ingin turut berkontribusi disilakan menghubungi AMI Foundation melalui email di: amifoundation.id@gmail.com atau melalui pesan Whatsapp di 08114912000 (Ibu Ani) pada hari dan jam kerja.

    Kalau nanti tidak ada kabar, mungkin Allah berkehendak lain. Kita berbagi cerita 'nanti' di tepi telaga Kautsar saja ya.

    I love you all...

    #SelamatkanMuslimUyghur

    Sumber : Facebook Azzam Mujahid Izzulhaq



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Palestina

    +