Diksi-diksi kontroversial yang kerap dilontarkan Ma'ruf Amin sejak menjadi calon wakil presiden bisa saja memudarkan kharismanya sebagai seorang kiai. Terakhir, cawapres pendamping Joko Widodo itu mengatakan sedang ada tsunami dajal hoax.
"Saya bilang (diksi itu) cukup kasar," kata Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (12/1).
Ma'ruf Amin menyampaikan hal itu saat menghadiri zikir bersama para kiai dan santri se-Kota Depok di Masjid Muhammad Yusuf, Depok, Jawa Babrat. Dia mengatakan selain tsunami air, Indonesia saat ini sedang mengalami tsunami hoax yang disebar pembohong. Ma'ruf menyebut pembohong sama dengan dajal.
Adrianto mengingatkan Ma'ruf Amin pernah menyebutkan mobil Esemka bakal diluncurkan pada Oktober 2018. Ucapan Ma'ruf ini tidak terbukti. Bahkan hingga tahun berganti produksi mobil Esemka belum juga ada.
Adrianto mengingatkan Ma'ruf menjaga nilai-nilai luhur yang mesti dimiliki seorang kiai. Diakui aktivis mahasiswa 1998 itu, pernyataan disampaikan Ma'ruf Amin dalam posisinya sebagai cawapres. Namun sejatinya menurut dia, karisma seorang kiyai atau pemuka Agama Islam tetap saja tak boleh dihilangkan.
"Memang harusnya Kiai Ma'ruf lebih aware sebagai cawapres. Tapi janganlah karena ambisi kekuasaan, nilai-nilai luhur kiai jadi pudar," pungkasnya. [rmol]
"Saya bilang (diksi itu) cukup kasar," kata Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (12/1).
Ma'ruf Amin menyampaikan hal itu saat menghadiri zikir bersama para kiai dan santri se-Kota Depok di Masjid Muhammad Yusuf, Depok, Jawa Babrat. Dia mengatakan selain tsunami air, Indonesia saat ini sedang mengalami tsunami hoax yang disebar pembohong. Ma'ruf menyebut pembohong sama dengan dajal.
Adrianto mengingatkan Ma'ruf Amin pernah menyebutkan mobil Esemka bakal diluncurkan pada Oktober 2018. Ucapan Ma'ruf ini tidak terbukti. Bahkan hingga tahun berganti produksi mobil Esemka belum juga ada.
Adrianto mengingatkan Ma'ruf menjaga nilai-nilai luhur yang mesti dimiliki seorang kiai. Diakui aktivis mahasiswa 1998 itu, pernyataan disampaikan Ma'ruf Amin dalam posisinya sebagai cawapres. Namun sejatinya menurut dia, karisma seorang kiyai atau pemuka Agama Islam tetap saja tak boleh dihilangkan.
"Memang harusnya Kiai Ma'ruf lebih aware sebagai cawapres. Tapi janganlah karena ambisi kekuasaan, nilai-nilai luhur kiai jadi pudar," pungkasnya. [rmol]