• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Perempuan Jadi Target Industri Rokok, dan Upaya Zionis Melemahkan Ummat Islam

    02 Mei 2019, 21:40 WIB Last Updated 2019-10-25T13:49:13Z
    Di belahan dunia, termasuk Indonesia, industri rokok tidak hanya menyasar anak anak dan remaja pria, namun juga wanita. Hal itu dikarenakan kondisi tekanan sosial yang selalu meningkat.

    Bahkan untuk menarik kaum hawa, indusri rokok membuat produk seolah-olah terlihat feminim.

    “Beberapa merek membuat rokok dengan bentuk slim atau ramping, sasaran produk ini sengaja dibuat dengan target perempuan,” kata Komisioner Komnas Perempuan Budi Wahyuni di acara talkshow bertema “Perempuan Target Industri Rokok” di sebuah resto di Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, Kamis (02/05/2019).

    Sementara itu, melihat fenomena tersebut, Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau (JP3T) membentuk gerakan perempuan muda (Puan Muda).

    “Gerakan ini bertujuan sebagai bagian upaya untuk mengantisipasi serangan industri rokok terhadap anak muda, khususnya perempuan,” ucap Dete Aliah, Project Leader JP3T.

    Selain itu, gerakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para wanita usia muda yang berkaitan dengan pengendalian tembakau.

    Sementara itu, menurut Budi Wahyuni, perempuan target dari berbagai macam produk termasuk rokok.

    Oleh karena itu, pemerintah jangan menutup mata dengan masalah ini. “Negara harus tegas mengenai hal ini, regulasi harus ada,” katanya.

    Sejauh ini, lanjut Budi, Komnas Perempuan sudah mengusahakan hal tersebut, salah satunya dengan mengajukan aturan-aturan kepada kementerian terkait dan parlemen.

    “Tugas Komnas Perempuan memastikan produk produk tidak diskriminatif dan kondusif bagi perempuan. Nah rokok ini kan tidak kondusif bagi wanita,” imbuhnya.

    Selanjutnya, Puan Muda juga mengajukan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah.

    Di antaranya memasukkan poin penurunan prevalensi perokok anak dan perempuan di RJPMN 2019.

    Kemudian, meminta Komnas Perempuan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberi masukan kepada Kementerian Keuangan agar menaikkan cukai rokok, sehingga harga rokok tidak terjangkau oleh anak dan keluarga miskin.

    Rekomendasi yang terakhir, agar melibatkan anak muda dan perempuan dalam perencanaan program kesehatan dan pembangunan. (Hidayatullah)

    **

    Sementara itu, sebagaimana dilansir Salam-Online, Zionis Yahudi Melemahkan Musuh-musuhnya, di Antaranya Lewat Rokok.

    Yahudi adalah bangsa picik, lagi jahat. Ketika Yahudi menjadi aktor  produsen asap (rokok) mematikan itu, namun di saat itu pula mereka mengutuk penggunaan (bahkan pelarangannya) di negeri mereka sendiri. Itu memang salah satu modus Zionis Yahudi dalam melemahkan musuh-musuhnya, khususnya umat Islam.

    Perlu dicatat, Philip Morris, pabrik rokok terbesar di Amerika menyumbangkan 12% dari keuntungan bersihnya ke Israel.

    Saat ini jumlah perokok di seluruh dunia mencapai angka 1,15 milyar orang. Jika 400 juta di antaranya adalah perokok Muslim, berarti umat Islam menyumbang 35% dari jumlah perokok dunia. Laba yang diraih oleh produsen rokok bermerek Marlboro, Merit, Benson, L&M itu setiap bungkusnya pun mencapai 10%.

    DR Stephen Carr Leon pernah meneliti tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel atau orang Yahudi. Hasil penelitian tentang Genetika dan DNA meyakinkan bahwa nikotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok, tapi juga akan mempengaruhi “gen” atau keturunannya.

    Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”. Jadi sekali lagi, jika penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi , tetapi yang merokok, bukan orang Yahudi. Ironis sekali. Siapakah yang kemudian menjadi konsumen asap-asap rokok buatan Zionis itu? Anda, orangtua Anda, atau anak kita? Hanya kita yang bisa menjawab.




    Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi, kita sebagai umat Islam justru meninggalkan pilar asasi kita kepada seorang anak, yakni pendidikan Tauhid dan Al-Qur’an sejak usia dini. Kita umat Islam kadang lebih sibuk pada asesoris parenting, seperti konsep “jangan katakan tidak” pada anak, dan lain sebagainya. Anda mungkin pernah mendengar, kenapa pendidikan Al-Qur’an seperti menghapal diabaikan pada usia dini oleh psikolog Muslim, alasannya mengganggu kognisi seorang anak. Ironis!

    1. Sebatang rokok mengandung 4.000 (empat ribu) zat/bahan kimia berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, di antaranya:

    -aceton, zat penghapus cat

    -hydrogen cianide, racun untuk hukuman mati

    -methanol, bahan bakar roket
    -ammonia, dimethrilnitrosamine, pembersih lantai
    -nepthalene, kapur barus
    -toluene, pelarut industri
    -polonium, bahan bakar korek api
    -arsenic, racun mematikan serangga
    -cadmium, bahan aki mobil
    -carbon monoxide dan bhutane, gas beracun dari knalpot

    2. Ada 24 penyakit fatal akibat merokok:

    Rokok merupakan salah satu penyebab utama serangan jantung. Kematian seorang perokok akibat penyakit jantung lebih banyak dibanding kematian akibat kanker paru-paru. Bahkan rokok rendah tar atau rendah nikotin tidak akan mengurangi risiko penyakit jantung. Karena beberapa dari rokok-rokok yang menggunakan filter meningkatkan jumlah karbon monoksida yang dihirup, yang membuat rokok tersebut bahkan lebih buruk untuk jantung daripada rokok yang tidak menggunakan filter.

    Nikotin yang dikandung dalam sebatang rokok bisa membuat jantung perokok berdebar lebih cepat dan meningkatkan kebutuhan tubuh perokok akan oksigen. Asap rokok juga mengandung karbon monoksida yang beracun. Zat beracun ini berjalan menuju aliran darah dan sebenarnya menghalangi aliran oksigen ke jantung dan ke organ-organ penting lainnya. Nikotin dapat mempersempit pembuluh darah sehingga lebih memperlambat lagi aliran oksigen. Itu sebabnya para perokok memiliki risiko terkena penyakit jantung yang sangat tinggi.

    Asap rokok dari tembakau mengandung banyak zat kimia penyebab kanker. Asap yang dihisap mengandung berbagai zat kimia yang dapat merusak paru-paru. Zat ini dapat memicu terjadinya kanker khususnya pada paru-paru. Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling umum yang diakibatkan oleh merokok. Penyebaran kanker paru-paru dalam tubuh terjadi secara senyap hingga menjadi stadium yang lebih tinggi. Dalam banyak kasus, kanker paru-paru membunuh dengan cepat.

    Perokok berat yang sudah bertahun-tahun akan mengalami EMFISEMA. Emfisema merupakan penyakit yang secara bertahap akan membuat paru-paru kehilangan elastisitasnya. Jika paru-paru kehilangan keelastikannya, maka akan sulit untuk mengeluarkan udara kotor. Tanda-tandanya adalah mulai mengalami kesulitan bernapas pada pagi dan malam hari. Lalu mudah terengah-engah. Tanda lainnya adalah sering mengalami flu berat, disertai dengan batuk yang berat, dan mungkin dengan bronkhitis kronis. Batuknya sering kali tidak berhenti dan menjadi kronis.

    Hasil penelitian terhadap para perokok menunjukkan bahwa wajah para perokok pria maupun wanita lebih cepat keriput dibandingkan mereka yang tidak merokok. Proses penuaan dini tersebut meningkat sesuai dengan kebiasaan dan jumlah batang rokok yang dihisap. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa para perokok berat memiliki keriput pada kulit hampir lima kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok. Bahkan proses penuaan dini sudah dimulai bagi para remaja yang merokok seperti kulit keriput, gigi menguning, dan napas tak sedap.

    Dampak negatif merokok tidak hanya membahayakan paru-paru, jantung, dan saluran pernapasan. Kebiasaan merokok menurut penelitian bisa merusak jaringan tubuh lainnya. Belasan penyakit yang berkaitan dengan penggunaan tembakau bahkan mencakup pneumonia (radang paru-paru), penyakit gusi, leukemia, katarak, kanker ginjal, kanker serviks, dan sakit pada pankreas. Penyebabnya karena racun dari asap rokok menyebar ke mana-mana melalui aliran darah. Merokok dapat mengakibatkan penyakit di hampir setiap organ tubuh.

    Nikotin yang terhisap ke dalam tubuh manusia akan merusak jaringan sel tubuh, termasuk yang paling rentan adalah sel otak. Seorang bapak perokok dipastikan akan mempunyai anak /keturunan yang rendah tingkat kecerdasannya (bodoh) karena sel otaknya telah tercemari racun rokok sejak dalam kandungan.

    Nah, jika kita mau berpikir, merenungi dan menyadari, sang musuh, Zionis Yahudi, dengan berbagai cara dan modus berupaya melemahkan dan menghancurkan musuh-musuhnya, utamanya umat Islam, di antaranya lewat racun bernama rokok, maka tentu kita buru-buru berhenti merokok!

    Tapi, umumnya, umat Islam sulit melakukan hal di atas. Bahkan dengan berbagai dalih dikeluarkan untuk mempertahankan nafsu kecanduannya itu. Padahal, seseorang merokok, tak hanya merusak dirinya, tapi juga merugikan lingkungan, rumah, dan anak-anak keturunannya.

    “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya meninggalkan keturunan (generasi) yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap keadaan (kehidupan)nya (sepeninggal mereka). Maka hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar,” (QS an-Nisaa’: 9).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini