Perekonomian Indonesia tumbuh, ya tumbuh tapi melambat. Jangankan menagih janji pertumbuhan 7% di awal kampanye Joko Widodo (Jokowi) 2014 lalu, ekonomi Indonesia tak mampu bergerak dari 5%.
Perlambatan ekonomi Indonesia kian nampak sejak triwulan I-2019. Dan BPS baru saja melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh melambat pada triwulan III-2019.
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% di triwulan III-2019 atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 5,05%.
Berikut data pertumbuhan ekonomi di 2019:
Triwulan I-2019 : 5,07%
Triwulan II-2019 : 5,05%
Triwulan III-2019 : 5,02%
Triwulan IV-2019 : ?
Adapun komponen pertumbuhan PDB triwulan III-2019 menurut pengeluaran yakni :
Konsumsi Rumah Tangga : 5,01%
Konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit Rumah Tangga) : 7.44%
Konsumsi Pemerintah : 0,98%
Pembentukan Modal Tetap Bruto (Inevstasi) : 4,21%
Ekspor : 0,02%
Impor : -8,61%
Nah sejak Jokowi menjabat sebagai Presiden di 2014, begini data pertumbuhan ekonomi :
2014 : 5,02%
2015 : 4,79%
2016 : 5,02%
2017 : 5,07%
2018 : 5,17%
2019 (Triwulan III) : 5,02%
BPS mencatat konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan di era Joko Widodo. Konsumsi rumah tangga sendiri pada triwulan III-2019 mencapai 2,69%. Sementara yang lainnya masih loyo dan tak bisa diharapkan.
Masih menggunakan data terbaru, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di tahun ini sudah berkali-kali melemah.
Bahkan di Oktober 2019 menunjukkan pelemahan kembali. Sudah lima bulan IKK mengalami penurunan, meski nilainya masih di atas 100.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, IKK pada Oktober berada di 118,4. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 121,8.
Sumber: [cnbc indonesia]
Perlambatan ekonomi Indonesia kian nampak sejak triwulan I-2019. Dan BPS baru saja melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh melambat pada triwulan III-2019.
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% di triwulan III-2019 atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 5,05%.
Berikut data pertumbuhan ekonomi di 2019:
Triwulan I-2019 : 5,07%
Triwulan II-2019 : 5,05%
Triwulan III-2019 : 5,02%
Triwulan IV-2019 : ?
Adapun komponen pertumbuhan PDB triwulan III-2019 menurut pengeluaran yakni :
Konsumsi Rumah Tangga : 5,01%
Konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit Rumah Tangga) : 7.44%
Konsumsi Pemerintah : 0,98%
Pembentukan Modal Tetap Bruto (Inevstasi) : 4,21%
Ekspor : 0,02%
Impor : -8,61%
Nah sejak Jokowi menjabat sebagai Presiden di 2014, begini data pertumbuhan ekonomi :
2014 : 5,02%
2015 : 4,79%
2016 : 5,02%
2017 : 5,07%
2018 : 5,17%
2019 (Triwulan III) : 5,02%
BPS mencatat konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan di era Joko Widodo. Konsumsi rumah tangga sendiri pada triwulan III-2019 mencapai 2,69%. Sementara yang lainnya masih loyo dan tak bisa diharapkan.
Masih menggunakan data terbaru, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di tahun ini sudah berkali-kali melemah.
Bahkan di Oktober 2019 menunjukkan pelemahan kembali. Sudah lima bulan IKK mengalami penurunan, meski nilainya masih di atas 100.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, IKK pada Oktober berada di 118,4. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 121,8.
Sumber: [cnbc indonesia]