“Aku tidak menghadirkan mereka (Iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan Bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.” (Q.S. 18 :51 )
Berbohong mengenai tetek bengek alam semesta atau membuat ilusi alam semesta adalah kesempatan emas kami untuk memulai penyesatan terhadap manusia. Pasalnya, saat alam semesta ini dibuat, tidak ada satupun makhluk ciptaan Tuhan yang menyaksikan dan mengetahui proses itu terjadi. Kitab suci telah menjelaskan, bahwa bangsa kami diciptakan lebih dulu daripada manusia, dan kami tidak pernah menyaksikan langsung bagaimana alam semesta ini tercipta. Lantas, kalau kami saja tidak tahu, apalagi manusia yang terbilang sebagai Junior kami.
Kami susun strategi bersama duta kami. Kami ciptakan ilmu pengetahuan yang akan menjauhkan mereka dari ajaran Tuhan. Kami targetkan bahwa dengan ilmu alam semesta palsu ini, mereka menjadi lupa kepada sang Kholik. Kami buat manusia tampak tak ada artinya dimata Tuhan hingga mereka pun menganggap Tuhan sebagai ketiadaan alias kenihilan. Kami tipu para manusia dengan mengatakan bahwa alam semesta ini terjadi karena suatu kebetulan kosmik, yakni dentuman besar inti atom yang begitu besar. Karya duta manusia kami ini telah berkembang, dan hingga kini dikenal dengan sebutan Big Bang.
Duta manusia kami sangat pandai menyusun teori yang memperdaya sedemikian rupa. Kami sosialisasikan kepada manusia, bahwa saat Big Bang terjadi, inti atom dalam kondisi yang sangat panas hingga 1 Triliyun ℃ serta dalam kondisi yang padat, hingga akhirnya meledak dan memuntahkan bintang-bintang, batu, debu angkasa serta planet-planet yang sebenarnya merupakan istilah benda langit baru imajinasi kami. Kami sebut semua rangkaian alam semesta sesat itu dengan nama Galaksi.
Ini akan menjadi kebohongan yang akan melahirkan kebohongan-kebohongan baru demi keuntungan kami. Kebobrokan umat manusia akan berawal dari ketidakpahaman mereka perihal alam semesta. Generasi demi generasi telah dan harus terus mempercayai teori sesat buatan kami ini. Kami lakukan ini semua agar kesejahteraan manusia menjadi suram, karena generasi mereka menjadi lemah secara turun-temurun.
>>> LANJUT HALAMAN 2
Berbohong mengenai tetek bengek alam semesta atau membuat ilusi alam semesta adalah kesempatan emas kami untuk memulai penyesatan terhadap manusia. Pasalnya, saat alam semesta ini dibuat, tidak ada satupun makhluk ciptaan Tuhan yang menyaksikan dan mengetahui proses itu terjadi. Kitab suci telah menjelaskan, bahwa bangsa kami diciptakan lebih dulu daripada manusia, dan kami tidak pernah menyaksikan langsung bagaimana alam semesta ini tercipta. Lantas, kalau kami saja tidak tahu, apalagi manusia yang terbilang sebagai Junior kami.
Kami susun strategi bersama duta kami. Kami ciptakan ilmu pengetahuan yang akan menjauhkan mereka dari ajaran Tuhan. Kami targetkan bahwa dengan ilmu alam semesta palsu ini, mereka menjadi lupa kepada sang Kholik. Kami buat manusia tampak tak ada artinya dimata Tuhan hingga mereka pun menganggap Tuhan sebagai ketiadaan alias kenihilan. Kami tipu para manusia dengan mengatakan bahwa alam semesta ini terjadi karena suatu kebetulan kosmik, yakni dentuman besar inti atom yang begitu besar. Karya duta manusia kami ini telah berkembang, dan hingga kini dikenal dengan sebutan Big Bang.
Duta manusia kami sangat pandai menyusun teori yang memperdaya sedemikian rupa. Kami sosialisasikan kepada manusia, bahwa saat Big Bang terjadi, inti atom dalam kondisi yang sangat panas hingga 1 Triliyun ℃ serta dalam kondisi yang padat, hingga akhirnya meledak dan memuntahkan bintang-bintang, batu, debu angkasa serta planet-planet yang sebenarnya merupakan istilah benda langit baru imajinasi kami. Kami sebut semua rangkaian alam semesta sesat itu dengan nama Galaksi.
Ini akan menjadi kebohongan yang akan melahirkan kebohongan-kebohongan baru demi keuntungan kami. Kebobrokan umat manusia akan berawal dari ketidakpahaman mereka perihal alam semesta. Generasi demi generasi telah dan harus terus mempercayai teori sesat buatan kami ini. Kami lakukan ini semua agar kesejahteraan manusia menjadi suram, karena generasi mereka menjadi lemah secara turun-temurun.
“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar”. (Q.S. 4: 9)
>>> LANJUT HALAMAN 2