Sedikitnya 10 orang di Jalur Gaza gugur saat Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan komandan kelompok militan Palestina, Jihad Islam. Bombardir Israel itu memicu rentetan serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel.
Seperti dilansir AFP, Rabu (13/11), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa total 10 orang meninggal dan lebih dari 40 orang lainnya luka-luka akibat gempuran udara yang dilancarkan Israel pada Selasa (12/11) waktu setempat.
Dilaporkan juga bahwa serangan udara terarah yang dilancarkan Israel itu memicu serangan balasan dengan nyaris 200 roket ditembakkan ke wilayah Israel. Rentetan roket itu dibalas kembali oleh gempuran udara Israel ke Gaza. Situasi di Gaza pun semakin mencekam.
Otoritas Israel menyatakan bahwa serangan udara mereka menargetkan posisi-posisi militan Jihad Islam (Islamic Jihad) dan unit peluncur roket di Gaza.
Rentetan serangan roket ke wilayah Israel dilaporkan menimbulkan kerusakan dan beberapa korban luka. Setidaknya satu roket dilaporkan mengenai sebuah rumah dan satu roket lainnya nyaris mengenai mobil-mobil yang melintas di jalanan Israel.
Sebuah pabrik di kota Sderot, Israel bagian selatan, juga terkena roket hingga terbakar. Otoritas medis Israel menyatakan pihaknya merawat 46 orang, dengan 21 orang di antaranya mengalami ‘gejala stres’ terkait serangan roket dari Gaza.
Kelompok Jihad Islam, yang masih beraliansi dengan Hamas yang menguasai Gaza, mengklaim bertanggung jawab atas rentetan serangan roket dari Jalur Gaza ke Israel.
Dampak dari rentetan serangan roket, sekolah-sekolah di Gaza dan sebagian wilayah Israel, termasuk di ibu kota Tel Aviv, diliburkan sementara. Otoritas Israel menginstruksikan para pekerja ‘non-esensial’ di Tel Aviv dan wilayah perbatasan Gaza untuk tetap tinggal di rumah. Pertemuan di tempat umum pun dilarang.
Gempuran udara Israel di Gaza pada Selasa (12/11) pagi, menewaskan seorang komandan Jihad Islam yang bernama Bahaa Abu el-Atta (41) dan istrinya. Kelompok Jihad Islam telah mengonfirmasi kematian Abu el-Atta. Kelompok itu bersumpah akan membalas kematian komandan mereka.
Otoritas Israel menyalahkan Abu el-Atta atas serangkaian serangan roket ke wilayahnya dan menyebut dia tengah mempersiapkan serangan lebih lanjut.
Terkait serangan balasan, militer Israel pada Selasa (12/11) malam waktu setempat menyebut sekitar 190 roket ditembakkan dari Gaza ke wilayahnya. Puluhan roket di antaranya diklaim berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel. Separuh roket disebut jatuh di area-area terbuka.
Rekaman video yang beredar online menunjukkan salah satu roket mengenai jalanan dekat kota Gan Yavne, Israel, nyaris mengenai mobil-mobil yang lewat.
Sumber: [Suara Muslim]
Seperti dilansir AFP, Rabu (13/11), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa total 10 orang meninggal dan lebih dari 40 orang lainnya luka-luka akibat gempuran udara yang dilancarkan Israel pada Selasa (12/11) waktu setempat.
Dilaporkan juga bahwa serangan udara terarah yang dilancarkan Israel itu memicu serangan balasan dengan nyaris 200 roket ditembakkan ke wilayah Israel. Rentetan roket itu dibalas kembali oleh gempuran udara Israel ke Gaza. Situasi di Gaza pun semakin mencekam.
Otoritas Israel menyatakan bahwa serangan udara mereka menargetkan posisi-posisi militan Jihad Islam (Islamic Jihad) dan unit peluncur roket di Gaza.
Rentetan serangan roket ke wilayah Israel dilaporkan menimbulkan kerusakan dan beberapa korban luka. Setidaknya satu roket dilaporkan mengenai sebuah rumah dan satu roket lainnya nyaris mengenai mobil-mobil yang melintas di jalanan Israel.
Sebuah pabrik di kota Sderot, Israel bagian selatan, juga terkena roket hingga terbakar. Otoritas medis Israel menyatakan pihaknya merawat 46 orang, dengan 21 orang di antaranya mengalami ‘gejala stres’ terkait serangan roket dari Gaza.
Kelompok Jihad Islam, yang masih beraliansi dengan Hamas yang menguasai Gaza, mengklaim bertanggung jawab atas rentetan serangan roket dari Jalur Gaza ke Israel.
Dampak dari rentetan serangan roket, sekolah-sekolah di Gaza dan sebagian wilayah Israel, termasuk di ibu kota Tel Aviv, diliburkan sementara. Otoritas Israel menginstruksikan para pekerja ‘non-esensial’ di Tel Aviv dan wilayah perbatasan Gaza untuk tetap tinggal di rumah. Pertemuan di tempat umum pun dilarang.
Gempuran udara Israel di Gaza pada Selasa (12/11) pagi, menewaskan seorang komandan Jihad Islam yang bernama Bahaa Abu el-Atta (41) dan istrinya. Kelompok Jihad Islam telah mengonfirmasi kematian Abu el-Atta. Kelompok itu bersumpah akan membalas kematian komandan mereka.
Otoritas Israel menyalahkan Abu el-Atta atas serangkaian serangan roket ke wilayahnya dan menyebut dia tengah mempersiapkan serangan lebih lanjut.
Terkait serangan balasan, militer Israel pada Selasa (12/11) malam waktu setempat menyebut sekitar 190 roket ditembakkan dari Gaza ke wilayahnya. Puluhan roket di antaranya diklaim berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel. Separuh roket disebut jatuh di area-area terbuka.
Rekaman video yang beredar online menunjukkan salah satu roket mengenai jalanan dekat kota Gan Yavne, Israel, nyaris mengenai mobil-mobil yang lewat.
Sumber: [Suara Muslim]