Dalam cuitannya di akun media sosial twitter Syamsudin Haris, @sy_haris menyatakan perampokkan APBD DKI Jakarta melalui alat tulis kantor yang tidak masuk akal harus dihentikan.
Perampokan dana APBD DKI Jakarta melalui pengadaan alat tulis kantor yang tidak masuk akal harus segera dihentikan.
Cuitan tersebut dipertanyakan Netijen. Akun rudiktrademe @lionofpalmy mengatakan:
"APBD? 2017 dan 2018 Audit BPK, WTP om prof. Yang mana? 2019, belum diaudit kan. Pelaporan perampokan APBDnya mana?"
Netijen lain tak kalah gencarnya memprotes cuitan Syamsudin Haris:
Perampokan dana APBD DKI Jakarta melalui pengadaan alat tulis kantor yang tidak masuk akal harus segera dihentikan.
Perampokan dana APBD DKI Jakarta melalui pengadaan alat tulis kantor yang tidak masuk akal harus segera dihentikan. https://t.co/pZ6CgWj5NF— Syamsuddin Haris (IG: syamsuddin_haris) (@sy_haris) November 9, 2019
Cuitan tersebut dipertanyakan Netijen. Akun rudiktrademe @lionofpalmy mengatakan:
"APBD? 2017 dan 2018 Audit BPK, WTP om prof. Yang mana? 2019, belum diaudit kan. Pelaporan perampokan APBDnya mana?"
APBD? 2017 dan 2018 Audit BPK, WTP om prof. Yang mana? 2019, belum diaudit kan. Pelaporan perampokan APBDnya mana?— rudiktrademe (@lionofpalmy) November 9, 2019
Netijen lain tak kalah gencarnya memprotes cuitan Syamsudin Haris:
Ini terlalu tendensius— gunadi taufiq (@gunaditaufiq) November 9, 2019
Untuk konteks ini, nampaknya anda Ahoker,...— babasa (@AbbasNasiruddin) November 9, 2019
Membangun opini dan menghakimi orang yg belum terbukti merugikan orang lain termasuk jenis perampokan akal sehat.— Nur (@NurRotan) November 9, 2019