Komentar Ekonom senior DR. Rizal Ramli yang menggambarkan atau menganalogikan akar rumput kaum Nahdliyin sebagai plat hitam mendapat tanggapan akun Twitter Netizen NU.
"Halo Bung @RamliRizal anda harus paham konteks saat ngomong. Jangan asal menuduh," tulis akun @Netizen_NU Di Twitter.
Dalam deskripsinya, akun Netizen NU tertulis "Akun Resmi Komunitas Netizen Nahdlatul Ulama | Membangun Masyarakat Sosmed yang Edukatif dan Berakhlakul Karimah."
Sebelumnya, Rizal Ramli menyebut NU menjadi "tampak kecil” karena ulah pemimpin-pemimpin formal di organisasi umat Muslim terbesar di dunia itu.
Mantan Menteri Ekonomi Rizal Ramli yang juga dekat dengan kalangan Nahdliyin dan kerap disapa Gus Romli, nama yang diberikan Gus Dur, mengatakan, pemimpin formal NU menjadikan NU sebagai "kendaraan dinas”, dan menggunakan plat merah.
Plat merah adalah warna plat kendaraan untuk kendaraan dinas pemerintah. Padahal, kata Rizal mengingatkan, akar rumput kaum Nahdliyin adalah plat hitam.
NU sejatinya bukan kendaraan milik pemerintah, melainkan organisasi masyarakat yang berjuang untuk keadilan dan kemakmuran.
Dikabarkan Kantor Berita RMOLBanten, ekonom yang biasa disapa RR ini kemudian membalas cuitan akun Netizen NU. Menurutnya, pada menjelang Muktamar NU ke-32 di Makassar 2010, calon Ketum SA, didampangi SJ, mampir ke rumah.
Dalam pertemuan itu, semua sepakat bahwa NU plat hitam, menolak politik uang dan siapapun pemenang akan merangkul tokoh tokoh yang kalah.
"Namun ketika muktamar dan setelah terpilih, tidak satupun yang dijalankan," tulis RR.
Cuitan itulah yang kemudian ditanggapi @Netizen_NU dengan menyebut Rizal Ramli jangan asal nuduh.
Alih-alih mendapat simpatik atas kritiknya ke Rizal Ramli, akun Netizen NU malah menjadi bulan-bulanan warganet.
Seperti ditulis akun @Mrgp_crypto. "NU harus kritis dong, klo ada masalah hrs bersuara. Jangan terkesan kritis kalo uang belum cair. Itu pointnya," tulisnya.
Akun @GusMendem1 menulis, "Wahai ulama NU takutlah kalian kpd Allah jgn jadikan musuh Allah sbg tempat kamu berloyalitas dgn menindas umat islam."
"Ketampol..Lebih paham pak @RamliRizal lg drpd @Netizen_NU.? Malu²in SAS nih olang," sebut @edi_muchlis.
"Rizal ramli berhak ngomong begitu. Krn RR adalah salah satu org kepercayaan n murid Gus Dur," tulis akun @AryaZulvikar.
"Mengheningkan cipta sejenak untuk @Netizen_NU dikarenakan pak @RamliRizal lebih tahu permasalahannya," tulis @Icalisrara.
"Ini admin @Netizen_NU baiknya sowan dlu ke gus @RamliRizal. masa gak tau klo beliau salah satu orang dekat Gus Dur," terang akun @sunuha_22.
"NU ny sudah benar,sama dgn ormas2 Islam yg lain.yg perlu dikritisi adalah PBNU ny,jd warga NU jgn baper justru harusnya bersyukur krn masih banyak yg sayang n cinta kepada NU," tulis @IlhamNoName.
Di cuitannya RR menuliskan:
"Pemimpin2 Formal NU membuat NU menjadi kecil dengan menjadikannya sekedar kendaraan sewaan, bahkan bersedia pakai plat merah. Padahal akar NU adalah plat hitam, organisasi masyarakat yg berjuang untuk keadilan & kemakmuran rakyat.”
"Halo Bung @RamliRizal anda harus paham konteks saat ngomong. Jangan asal menuduh," tulis akun @Netizen_NU Di Twitter.
Dalam deskripsinya, akun Netizen NU tertulis "Akun Resmi Komunitas Netizen Nahdlatul Ulama | Membangun Masyarakat Sosmed yang Edukatif dan Berakhlakul Karimah."
Sebelumnya, Rizal Ramli menyebut NU menjadi "tampak kecil” karena ulah pemimpin-pemimpin formal di organisasi umat Muslim terbesar di dunia itu.
Mantan Menteri Ekonomi Rizal Ramli yang juga dekat dengan kalangan Nahdliyin dan kerap disapa Gus Romli, nama yang diberikan Gus Dur, mengatakan, pemimpin formal NU menjadikan NU sebagai "kendaraan dinas”, dan menggunakan plat merah.
Plat merah adalah warna plat kendaraan untuk kendaraan dinas pemerintah. Padahal, kata Rizal mengingatkan, akar rumput kaum Nahdliyin adalah plat hitam.
NU sejatinya bukan kendaraan milik pemerintah, melainkan organisasi masyarakat yang berjuang untuk keadilan dan kemakmuran.
Dikabarkan Kantor Berita RMOLBanten, ekonom yang biasa disapa RR ini kemudian membalas cuitan akun Netizen NU. Menurutnya, pada menjelang Muktamar NU ke-32 di Makassar 2010, calon Ketum SA, didampangi SJ, mampir ke rumah.
Dalam pertemuan itu, semua sepakat bahwa NU plat hitam, menolak politik uang dan siapapun pemenang akan merangkul tokoh tokoh yang kalah.
"Namun ketika muktamar dan setelah terpilih, tidak satupun yang dijalankan," tulis RR.
Cuitan itulah yang kemudian ditanggapi @Netizen_NU dengan menyebut Rizal Ramli jangan asal nuduh.
Alih-alih mendapat simpatik atas kritiknya ke Rizal Ramli, akun Netizen NU malah menjadi bulan-bulanan warganet.
Seperti ditulis akun @Mrgp_crypto. "NU harus kritis dong, klo ada masalah hrs bersuara. Jangan terkesan kritis kalo uang belum cair. Itu pointnya," tulisnya.
Akun @GusMendem1 menulis, "Wahai ulama NU takutlah kalian kpd Allah jgn jadikan musuh Allah sbg tempat kamu berloyalitas dgn menindas umat islam."
"Ketampol..Lebih paham pak @RamliRizal lg drpd @Netizen_NU.? Malu²in SAS nih olang," sebut @edi_muchlis.
"Rizal ramli berhak ngomong begitu. Krn RR adalah salah satu org kepercayaan n murid Gus Dur," tulis akun @AryaZulvikar.
"Mengheningkan cipta sejenak untuk @Netizen_NU dikarenakan pak @RamliRizal lebih tahu permasalahannya," tulis @Icalisrara.
"Ini admin @Netizen_NU baiknya sowan dlu ke gus @RamliRizal. masa gak tau klo beliau salah satu orang dekat Gus Dur," terang akun @sunuha_22.
"NU ny sudah benar,sama dgn ormas2 Islam yg lain.yg perlu dikritisi adalah PBNU ny,jd warga NU jgn baper justru harusnya bersyukur krn masih banyak yg sayang n cinta kepada NU," tulis @IlhamNoName.
Di cuitannya RR menuliskan:
"Pemimpin2 Formal NU membuat NU menjadi kecil dengan menjadikannya sekedar kendaraan sewaan, bahkan bersedia pakai plat merah. Padahal akar NU adalah plat hitam, organisasi masyarakat yg berjuang untuk keadilan & kemakmuran rakyat.”
Sumber: Rakyat Merdeka OnlineMenjelang Muktamar NU ke 32 di Makassar 2010, calon Ketum SA, didampangi SJ, mampir ke rumah. Semua sepakat bahwa 1. NU plat hitam; 2. Menolak politik uang dan 3, siapapun pemenang akan merangkul tokoh2 yg kalah. Ketika muktamar & stlh terpilih, tidak satupun yg dijalankan 🙏 https://t.co/tblXshxGrW— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) December 28, 2019