Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatajan hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya hari ini sudah termasuk kategori ekstrem.
Salah satu pengukurannya yakni di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, yang debit airnya mencapai 278 mm.
"Khususnya di wilayah Kemayoran yang yang tertinggi mencapai 278 mm. Ini sudah melampaui 150 mm. Berarti merupakan intensitas hujan ekstrem," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di kantor BMKG, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).
BMKG juga memperkirakan sejumlah wilayah di Indonesia akan diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga disertai angin kencang dan petir.
Apa yang terjadi di Jakarta, Bekasi dan Tangerang, sambungnya, bukan karena keberadaan badai tropis Ferdinand. Tapi lebih kepada adanya pertemuan massa udara atau konvergensi yang memanjang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Bali, NTT, dan NTB.
"Keberadaan Badai Tropis Ferdinand yang mulai terdeteksi bibitnya pada 23 dan 24 Februari, bibit itu telah berkembang benar-benar menjadi Siklon Badai Tropis Ferdinand pada 24 Februari," kata Dwikorita. [okezone.com]
Salah satu pengukurannya yakni di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, yang debit airnya mencapai 278 mm.
"Khususnya di wilayah Kemayoran yang yang tertinggi mencapai 278 mm. Ini sudah melampaui 150 mm. Berarti merupakan intensitas hujan ekstrem," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di kantor BMKG, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).
BMKG juga memperkirakan sejumlah wilayah di Indonesia akan diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga disertai angin kencang dan petir.
Apa yang terjadi di Jakarta, Bekasi dan Tangerang, sambungnya, bukan karena keberadaan badai tropis Ferdinand. Tapi lebih kepada adanya pertemuan massa udara atau konvergensi yang memanjang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Bali, NTT, dan NTB.
"Keberadaan Badai Tropis Ferdinand yang mulai terdeteksi bibitnya pada 23 dan 24 Februari, bibit itu telah berkembang benar-benar menjadi Siklon Badai Tropis Ferdinand pada 24 Februari," kata Dwikorita. [okezone.com]