Dalam akun jejaring media sosial twitternya, Sahal terlihat kecewa dengan kinerja menteri Jokowi, diantaranya:
"Kalo Pak @jokowi memang betul2 serius mau berantas intoleransi dan radikalisme, langkah pertamanya adalh ganti Menag", cuitnya.
"Pak @jokowi, apakah di kabinet skrg ada perlombaan paling error tingkat menteri? Kok banyak yg pernyataannya ceblang ceblu" tambahnya.
Puncaknya, Sahal minta kepada para Pendukung Jokowi yang biasa disebut Jokowers untuk bersikap kritis dan jangan fanatik buta.
"Jokowers hrs bersikap kritis thd Jokowi dan menteri2nya.
Kalo bagus dipuji. Tp kalo buruk hrs dikritik terbuka.
Jgn fanatik buta: diem2 aja kalo Jkw keliru, atau nyari2 alasan utk membelanya.
Kritis thd yg kita dukung adlh cara mendukung yg cerdas dan bertanggung jawab".
"Kalo Pak @jokowi memang betul2 serius mau berantas intoleransi dan radikalisme, langkah pertamanya adalh ganti Menag", cuitnya.
"Pak @jokowi, apakah di kabinet skrg ada perlombaan paling error tingkat menteri? Kok banyak yg pernyataannya ceblang ceblu" tambahnya.
Puncaknya, Sahal minta kepada para Pendukung Jokowi yang biasa disebut Jokowers untuk bersikap kritis dan jangan fanatik buta.
"Jokowers hrs bersikap kritis thd Jokowi dan menteri2nya.
Kalo bagus dipuji. Tp kalo buruk hrs dikritik terbuka.
Jgn fanatik buta: diem2 aja kalo Jkw keliru, atau nyari2 alasan utk membelanya.
Kritis thd yg kita dukung adlh cara mendukung yg cerdas dan bertanggung jawab".
Jokowers hrs bersikap kritis thd Jokowi dan menteri2nya.— akhmad sahal (@sahaL_AS) February 19, 2020
Kalo bagus dipuji. Tp kalo buruk hrs dikritik terbuka.
Jgn fanatik buta: diem2 aja kalo Jkw keliru, atau nyari2 alasan utk membelanya.
Kritis thd yg kita dukung adlh cara mendukung yg cerdas dan bertanggung jawab.
Menanggapi postingan Sahal tersebut, Netijen alias Warganet beragama menanggapinya:
Tumben lho bener Hal 😁— Yugi Budiana Malik (@yugibm) February 19, 2020
Jokowers sejati ya harus "sami'na wa atha'na". Gak boleh kritis, ntar kalau kritis jokowernya gak syah / batal 😂— Isforall (@allahrasulislam) February 19, 2020
Sekarang ini saya ga berani lagi untuk membela jokowi lebih baik saya diam krn saya melihat banyak yg ga masuk akal.— irwansyah (@irwan230380) February 19, 2020
pendukung : ketika salah dikritik habis habisan sampai kembali kepada yg benar— 🅱️aru_M🅰️suk (@BaruMasuk8) February 19, 2020
penjilat : membela mati matian walaupun sudah terbukti salah karena menghapkan imbalan
terserah mau jadi pendukung atau penjilat baik kubuA maupun kubu B sama saja
Lampiran Twit Sahal:
Kalo Pak @jokowi memang betul2 serius mau berantas intoleransi dan radikalisme, langkah pertamanya adalh ganti Menag.— akhmad sahal (@sahaL_AS) February 19, 2020
https://t.co/Zus5L7Kg7h
Pak @jokowi, apakah di kabinet skrg ada perlombaan paling error tingkat menteri? Kok banyak yg pernyataannya ceblang ceblung... https://t.co/do4pzpGD0f— akhmad sahal (@sahaL_AS) February 19, 2020