• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Seorang Muadzin di Masjid London Alami Penikaman Saat Kumandangan Adzan

    22 Februari 2020, 15:05 WIB Last Updated 2020-02-22T08:05:27Z
    Seorang muadzin (muazin) di Masjid Pusat London ditikam dalam sebuah insiden, beberapa jam setelah sembilan orang ditembak mati dalam peristiwa teror Jerman. Korban diidentifikasi sebagai Rafat Maqlad, 69 tahun, sedang azan, tanda panggilan untuk shalat, saat serangan terjadi.

    “Dia sebenarnya berusaha mencari bantuan imam untuk melindungi dirinya. Dia ditikam di bagian leher,” kata seorang saksi mata. “Ini skenario yang sangat menakutkan.”

    Setelah insiden itu, polisi menangkap seorang pria berusia 29 tahun, tetapi mengatakan serangan itu tidak dimotivasi oleh kekerasan, lapor CNN. Seorang saksi mengatakan tersangka telah terlihat di masjid selama enam bulan terakhir.

    Waktu telah masuk waktu shalat ketika pelaku menebas muadhin tua itu tak lama setelah pukul 3:10 (waktu setempat) kemarin. Penyerang diyakini telah menunggu sampai shalat dimulai sebelum bergegas ke arah korban dan menikamnya di bahu bagian kanan.

    “Doa baru saja dimulai. Tersangka shalat di belakang korban, sebelum menikamnya,” kata seorang saksi mata.

    Pada saat kejadian, dilaporkan bahwa sekitar 100 orang berada di masjid, membantu menangkap tersangka sebelum polisi datang.

    Mafat Maqlad muadhin di Masjid Pusat London, dekat Taman Regent. Setiap hari ia bertugas memanggil umat Islam untuk shalat berjamaah di masjid.  Polisi dipanggil ke masjid segera setelah kejadian dan seorang pria dengan luka tusuk. Korban dilarikan ke rumah sakit setelah kejadian.Dia terlihat tersenyum pada petugas yang merawat lukanya.

    Polisi menangkap pelaku,  yang oleh para saksi digambarkan sebagai seorang Eropa Timur. Polisi mengatakan pelaku ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan, kutip Dailymail, Jumat (21/2).

    Petugas tetap di tempat kejadian malam itu dan aula untuk shalat telah dibuka dibuka kembali, sementara polisi melanjutkan penyelidikan mereka. Pengunjung masjid mengirim foto gambar-gambar seorang polisi memegang seorang pria di lantai melalui media sosial tak lama setelah kejadian ini.

    Gambar-gambar itu memperlihatkan seorang pria kulit putih mengenakan celana jins dan kaki telanjang diletakkan di lantai, di dalam masjid oleh aparat. Sementara orang lain, termasuk seorang anak kecil, menyaksikan kejadian. Satu video yang beredar di media sosial menunjukkan pisau di lantai, di bawah kursi plastik.

    Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam pembaruan status di akun Twitter menyatakan penyesalan atas insiden tersebut. “Ini mengerikan dan ini seharusnya tidak terjadi, terutama di tempat-tempat ibadah,” tulisnya.

    Uskup Agung Canterbury Justin Welby melalui akun twitternya: “Tolong bergabung dengan saya dalam berdoa untuk penyembuhan bagi korban dan untuk perdamaian di seluruh komunitas kami. [Hidayatullah.com]
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini