Seperti dilansir dari Channel News Asia (CNA), status wabah corona dinaikkan pada Jumat (7/2/2020). Sekolah-sekolah di Singapura akan meliburkan kegiatan antar sekolah dan kegiatan eksternal. Semua sekolah dan guru juga akan terus menerapkan langkah-langkah yang sudah diumumkan seperti majelis berbasis kelas.
"Saya mengerti bahwa orang Singapura cemas, khawatir dan ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang virus ini," kata Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong.
"Informasi baru muncul setiap hari, kami berharap ini mungkin membutuhkan waktu untuk diselesaikan, mungkin berbulan-bulan, hidup tidak bisa terhenti, tetapi kami harus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan dan melanjutkan hidup. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi situasi dan menjaga keamanan warga Singapura," tuturnya. [detik.com]
***
Melalui video YouTube yang diunggah oleh Prime Minister's Office, Singapore, Sabtu (8/2). Video berdurasi 3,55 menit itu berisi imbauan agar warga Singapura tetap tenang dan tak panik, termasuk tak melakukan aksi memborong barang kebutuhan secara berlebihan.
Pada kesempatan itu, ia mengimbau warga Singapura tak menyebar berita-berita palsu dan saling menuduh. Ia juga meminta warganya tetap menjaga kebersihan dan selalu mengikuti petunjuk pemerintah dan beraktivitas seperti biasa dengan tetap waspada.
Ia juga mengapresiasi para petugas-petugas medis terdepan yang bertugas mengatasi para korban virus corona di Singapura, juga warga Singapura yang saling membantu.
Pemerintah Singapura resmi menaikkan level waspada virus korona menjadi oranye sejak Jumat kemarin (7/2/2020). Hal ini membuat masyarakat Singapura meningkatkan kesiagaan, termasuk membeli sejumlah barang dari sejumlah supermarket.
Melansir Strait Times, Sabtu (8/2/2020), banyak supermarket yang kembali mengisi stok baik bahan makanan seperti mie instan, beras hingga tissue. Barang-barang ini diserbu pembeli karena kekhawatiran warga tidak bisa keluar rumah karena meningkatnya level kewaspadaan terhadap virus corona.
Kantor berita AFP, pada Sabtu (8/2/2020) mewartakan, banyak warga yang datang ke sejumlah supermarket. Gambar-gambar yang beredar di media sosial pun menunjukkan rak-rak di sejumlah toko dan supermarket tampak tak tersisa diserbu warga negara dengan penduduk 5,7 juta jiwa ini. [cnbcindonesia.com]