Belum lama ini viral tagar 'Indonesia Terserah' yang digaungkan oleh para tenaga medis yang kecewa atas kebijakan pemerintah yang terkesan melonggarkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Melonggarkan PSBB pun ternyata belum menjadi keputusan resmi, bahkan pemerintah membantahnya. Namun dalam prakteknya, Bandar Udara seperti Soekarno Hatta dibuka kembali penerbangannya. Maka viral pula penumpukkan massa atau calon penumpang maskapai yang melanggar protokol kesehatan COVID-19. Kecaman pun datang dari netizen atau warganet atas kebijakan pemerintah tersebut.
Tagar 'Indonesia Terserah' pun dikomentari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo sebagaimana dikutip Republika Online mengatakan:
"Kami jelaskan bahwa kita sangat tidak berharap kalangan dokter menjadi kecewa. Jangan dibiarkan dokter kita kelelahan. Jangan dibiarkan dokter kehabisan waktu dan tenaga".
"Sehingga apabila kita kehilangan dokter kita akan kerugian besar. Mari kita bekerja sama. Cegah dan hindari jangan sampai kita sakit," katanya.
Sangat tidak berharap demikian pernyataan beliau sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, namun faktanya sebagai berikut:
Surat Menteri BUMN Erick Thohir kepada direktur utama BUMN, memerintahkan, sebagai dikutip dari CNN Indonesia:
"Karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) usia di bawah 45 tahun akan diizinkan kembali masuk kantor pada 25 Mei 2020. Aktivitas tersebut dilakukan jika daerah tempat mereka bekerja membuka pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sementara itu, karyawan usia di atas 45 tahun masih menjalankan Work From Home (WFH) di tengah pandemi virus corona".
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah mewacanakan tentang berdamai dengan Virus Corona dan wacana The New Normal di tengah pandemi Covid-19.
Sebagaimana dilansir CNN Indonesia, dalam pernyataannya kepada rakyat Indonesia dari Istana, Jokowi mengatakan soal keharusan penyesuaian hidup berdampingan Covid-19 selama vaksin belum ditemukan.
Baca, Ini Pedoman 'The New Normal' dari WHO, Sudah Siapkah Indonesia?
"Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru. Tapi, kehidupan yang berbeda itu bukanlah kehidupan yang penuh pesimisme atau ketakutan. Kita kembalikan produktivitas kita dengan optimisme karena kita tetap menerapkan berbagai mekanisme pencegahan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, pada Jumat (15/5)
Jokowi pun sempat menyatakan agar rakyat Indonesia mulai beradaptasi--dengan protokol kesehatan--hidup berdampingan dengan Covid-19. Pasalnya, Covid-19 diyakini sulit diatasi selama vaksin belum ditemukan. Menurutnya, cara ini menjadi titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat.
"Berdampingan itu justru kita tidak menyerah, tapi menyesuaikan diri. Kita lawan keberadaan virus Covid tersebut dengan mengedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat yang harus kita laksanakan," katanya.
Selanjutnya, Pemerintah membuka lagi layanan semua moda transportasi, meski larangan mudik tetap berlaku. Ulangi, Semua moda transportasi dibuka, namun mudik tetap dilarang. Apa iya, kebijakan begini efektif? Warga dilarang tapi digoda-goda agar menggunakannya. Ini seperti malu-malu kucing kan. Baca, Meski Moda Transportasi Dibuka, Mudik Tetap Dilarang! yang dilansir oleh CNBC Indonesia.
Semua fakta-fakta tersebut, akhirnya meledak, di sejumlah tempat, seperti Bandara, Mall, dan Pasar Malam dibanjiri warga yang berkeliaran, dengan penumpukkan massa yang berjubel jauh dari Social Distancing apalagi Physical Distancing.
Media Sosial melaporkan banyak hal tersebut diantaranya:
Melonggarkan PSBB pun ternyata belum menjadi keputusan resmi, bahkan pemerintah membantahnya. Namun dalam prakteknya, Bandar Udara seperti Soekarno Hatta dibuka kembali penerbangannya. Maka viral pula penumpukkan massa atau calon penumpang maskapai yang melanggar protokol kesehatan COVID-19. Kecaman pun datang dari netizen atau warganet atas kebijakan pemerintah tersebut.
Tagar 'Indonesia Terserah' pun dikomentari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo sebagaimana dikutip Republika Online mengatakan:
"Kami jelaskan bahwa kita sangat tidak berharap kalangan dokter menjadi kecewa. Jangan dibiarkan dokter kita kelelahan. Jangan dibiarkan dokter kehabisan waktu dan tenaga".
"Sehingga apabila kita kehilangan dokter kita akan kerugian besar. Mari kita bekerja sama. Cegah dan hindari jangan sampai kita sakit," katanya.
Sangat tidak berharap demikian pernyataan beliau sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, namun faktanya sebagai berikut:
Surat Menteri BUMN Erick Thohir kepada direktur utama BUMN, memerintahkan, sebagai dikutip dari CNN Indonesia:
"Karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) usia di bawah 45 tahun akan diizinkan kembali masuk kantor pada 25 Mei 2020. Aktivitas tersebut dilakukan jika daerah tempat mereka bekerja membuka pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sementara itu, karyawan usia di atas 45 tahun masih menjalankan Work From Home (WFH) di tengah pandemi virus corona".
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah mewacanakan tentang berdamai dengan Virus Corona dan wacana The New Normal di tengah pandemi Covid-19.
Sebagaimana dilansir CNN Indonesia, dalam pernyataannya kepada rakyat Indonesia dari Istana, Jokowi mengatakan soal keharusan penyesuaian hidup berdampingan Covid-19 selama vaksin belum ditemukan.
Baca, Ini Pedoman 'The New Normal' dari WHO, Sudah Siapkah Indonesia?
"Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru. Tapi, kehidupan yang berbeda itu bukanlah kehidupan yang penuh pesimisme atau ketakutan. Kita kembalikan produktivitas kita dengan optimisme karena kita tetap menerapkan berbagai mekanisme pencegahan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, pada Jumat (15/5)
Jokowi pun sempat menyatakan agar rakyat Indonesia mulai beradaptasi--dengan protokol kesehatan--hidup berdampingan dengan Covid-19. Pasalnya, Covid-19 diyakini sulit diatasi selama vaksin belum ditemukan. Menurutnya, cara ini menjadi titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat.
"Berdampingan itu justru kita tidak menyerah, tapi menyesuaikan diri. Kita lawan keberadaan virus Covid tersebut dengan mengedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat yang harus kita laksanakan," katanya.
Selanjutnya, Pemerintah membuka lagi layanan semua moda transportasi, meski larangan mudik tetap berlaku. Ulangi, Semua moda transportasi dibuka, namun mudik tetap dilarang. Apa iya, kebijakan begini efektif? Warga dilarang tapi digoda-goda agar menggunakannya. Ini seperti malu-malu kucing kan. Baca, Meski Moda Transportasi Dibuka, Mudik Tetap Dilarang! yang dilansir oleh CNBC Indonesia.
Semua fakta-fakta tersebut, akhirnya meledak, di sejumlah tempat, seperti Bandara, Mall, dan Pasar Malam dibanjiri warga yang berkeliaran, dengan penumpukkan massa yang berjubel jauh dari Social Distancing apalagi Physical Distancing.
Media Sosial melaporkan banyak hal tersebut diantaranya:
Ini dibubarin jg ga pak? #soetta pic.twitter.com/hO4G7VmWIa— A(d)min... (@duarupa20) May 14, 2020
manusia2 egois, iblissss, bangsat!!!!— usman junami (@UJunami) May 14, 2020
gw bosen kuliah di rumah, nilai turun, asu, anjinggg. noh dah banyak org2 kelaparan. ini kapan kelarnya klo begini sih? kapannn? prediksi klo tertib aja sampe akhir tahun! ini baru bulan 5, bangsatt, ngebunuh org seihklas giini ya? pic.twitter.com/2qiwwv29FZ
Masih mau menghambat orang-orang pergi Jumatan? Masih mau wanti-wanti warga tak boleh sholat Iedul Fitri di masjid?— ˜”*°•.˜”*°• pejalan •°*”˜.•°*”˜ (@Effendi____) May 14, 2020
Dua fenomena di bawah ini; Terminal 2 Bandara Soetta dan McD Sarinah, Jakarta, warga dibiarkan berhamburan sementara sholat ke masjid, dipersulit. pic.twitter.com/mWVMMry6fo
Beredar video di media sosial yang memperlihatkan, pengunjung maupun penjual di Pasar Jiung, Kemayoran, seolah tak peduli dengan bahaya potensi penularan virus corona. Ratusan orang terlihat tidak menggunakan pelindung diri seperti masker. https://t.co/xZtdAJOoJD pic.twitter.com/Xg8HHxmGpB— VIVAcoid (@VIVAcoid) May 17, 2020
Semrawut..— Maudy Asmara (@M_Asmara1701) May 18, 2020
Katanya masih PSBB??
Bagaimana kalo mall benar" dibuka?
Yakin bisa menerapkan protokol Covid-19?🤔https://t.co/AEQZBo29zN pic.twitter.com/IvS1AscEhs
Antrean terjadi saat mereka yang masuk harus melalui proses cek suhu dulu. Karena pengunjung begitu banyak, akhirnya pintu masuk ke Roxy Mall penuh. https://t.co/SFUGoRrY4n— Kompas.com (@kompascom) May 18, 2020
Kiranya, jawaban kekesalan warga yang telah konsisten dan sabar melakukan PSBB telah disuarakan para Rapper berikut ini secara telak:
Makasi banget @TheRapUp_ID, lo udah nyuarain apa yg gw dan banyak nakes rasain. Banyak berkah!#indonesiaterserahpic.twitter.com/0yaA1NUERl— dr. Berlian I. Idris (@berlianidris) May 18, 2020