Seberapapun haters Goodbener Anies Baswedan mem framing buruk kinerjanya, prestasi akhirnya yang membungkam mereka semua. DKI dinobatkan sebagai provinsi yang melesat ekonominya sebesar 5,8% dan tercatat sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia.
Hal ini pun disambut dengan gegap gempita netijen alias warganet, yang terpantau di jejaring media sosia twitter berikut ini:
Hal ini pun disambut dengan gegap gempita netijen alias warganet, yang terpantau di jejaring media sosia twitter berikut ini:
Alhamdulillah— Innallaaha Ma'anaa (@yarham02) May 13, 2020
Kabar begini nih yang bisa masyarakat lbh optimis dan akan menaikkan imun tubuhnya.
Kl yg didengar ancaman penjara
kenaikan BPJS
BBM gak turun
ambyar lah semua. apalagi kabar pemerintah lagi lagi tambah utang. ambyar semua.
Berpengaruh juga bang,utk imun tubuh nih,klo beritanya kayak gini.π— Junaidin Junaidin (@JunaidinJunaid4) May 13, 2020
Goodbeneran.. Spa donk nakhodanya.π— prasie.oet (@PrasieOet) May 13, 2020
InsyaAllah president selanjutnya aamiin ya Allah— BeraniJujurDemokrasi (@johnhendri2016) May 13, 2020
Mutiara tetap mutiara meskipun terbenam lumpur— Rainer (@AdiPramomo) May 13, 2020
yang kayak gini ngga bole diumpetin harus diramein— yaumil hajj (@aiukororu) May 13, 2020
Saya khawatir banyak cebong bunuh diri massal baca berita ini— Vilarell (@Vilarell) May 13, 2020
Mutiara tetap mutiara meskipun terbenam lumpur
Sebelumnya sebagaimana dilansir detik.com berikut ini:
Jumlah penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta pada 2019 tercatat sebesar 362,30 ribu orang atau 3,42% dari total penduduk Provinsi DKI Jakarta. Angka itu menjadi yang terendah di seluruh provinsi di Indonesia dan berada di bawah jumlah penduduk miskin rata-rata nasional sebesar 9,22%.
Demikian dikutip dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Tahun Anggaran 2019 yang dikutip Rabu (13/5/2020). Rendahnya angka kemiskinan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi DKI lebih tinggi dibanding perekonomian nasional. Sepanjang 2019, ekonomi Jakarta tumbuh 5,89%, sementara nasional 5,02%.
Pertumbuhan itu didukung dari adanya pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga dan Lembaga non Profit Rumah Tangga (LNPRT). Hal itu sejalan dengan terjadinya peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 9,27% atau mencapai Rp 2.840,33 triliun, dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp 2.599,33 triliun.
PDRB per kapita Provinsi DKI Jakarta juga meningkat 8,36% menjadi Rp 269,07 juta, dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp 248,32 juta. Tingkat inflasi DKI Jakarta sepanjang 2019 tercatat sebesar 3,23% atau lebih rendah 0,04% dari tahun lalu yang sebesar 3,27%.