Ada 34 Provinsi Se Indonesia, Tapi 3 Menteri Jokowi Hanya Menyoroti Bansos DKI, Anies Menjawab Secara Terbuka...
Melalui siaran tvOne, Sabtu (9/5/2020) sore, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara terbuka menjawab segala tudingan miring menteri-menteri Jokowi.
(1) Yang Pertama. Ini soal Etika. Anies menyampaikan memang selama diskusi-diskusi tertutup antara dirinya selaku Gubernur DKI dan jajaran Pemrov DKI dengan para menteri terjadi beberapa perbedaan pendapat. Bisa jadi saling silang pendapat, bahkan bersitegang. Tapi seharusnya apa yang terjadi didalam ruang diskusi TIDAK LANTAS DI-UMBAR KE LUAR (jadi konsumsi publik/media).
"Karena itu saya tidak pernah membuat statemen terkait apa yang kita bahas (di ruang diskusi). Dalam pembahasan itu ada persamaan pendapat, ada perbedaan pendapat, itu normal, biarlah itu didalam ruang persidangan," kata Anies.
"Keramaian muncul (ke publik) karena adanya statemen-statemen (yang dilontarkan ke media)," ujar Anies.
Anies memang tidak menyebut siapa-siapa yang mengeluarkan statemen-statemen. Tapi kita bisa melacak dari media, keramaian soal bansos DKI muncul dari statemen-statemen para menteri Jokowi.
(2) Terkait tudingan Bansos DKI tidak tepat sasaran. Anies menjawab bahwa sudah sejak dua minggu lalu sudah disampaikan Anies ada 1,6% yang tidak tepat sasaran, sementara yang tepat sasaran mencapai 98,4%.
Kenapa ada 1,6% tidak tepat sasaran? Ini karena bansos disiapkan dalam waktu yang cepat (tanggap darurat corona), kalau menunggu data sempurna maka bansos akan terlambat. Sambil menunggu feedback evaluasi data, maka bansos harus disalurkan.
Yang perlu dicatat bahwa secara umum bansos sudah tepat sasaran sebesar 98,4%.
Tapi yang diangkat-angkat ke publik (oleh para menteri) adalah yang 1,6% tidak tepat sasaran.
SELENGKAPNYA VIDEO JAWABAN TELAK ANIES ATAS TUDUHAN MENTERI JOKOWI..
(pi)
****
Sementara penjelasan Anies Baswedan memperoleh dukungan luas kalangan netijen yang terpantau dalam jejaring media sosial facebook, diantaranya:
Melalui siaran tvOne, Sabtu (9/5/2020) sore, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara terbuka menjawab segala tudingan miring menteri-menteri Jokowi.
(1) Yang Pertama. Ini soal Etika. Anies menyampaikan memang selama diskusi-diskusi tertutup antara dirinya selaku Gubernur DKI dan jajaran Pemrov DKI dengan para menteri terjadi beberapa perbedaan pendapat. Bisa jadi saling silang pendapat, bahkan bersitegang. Tapi seharusnya apa yang terjadi didalam ruang diskusi TIDAK LANTAS DI-UMBAR KE LUAR (jadi konsumsi publik/media).
"Karena itu saya tidak pernah membuat statemen terkait apa yang kita bahas (di ruang diskusi). Dalam pembahasan itu ada persamaan pendapat, ada perbedaan pendapat, itu normal, biarlah itu didalam ruang persidangan," kata Anies.
"Keramaian muncul (ke publik) karena adanya statemen-statemen (yang dilontarkan ke media)," ujar Anies.
Anies memang tidak menyebut siapa-siapa yang mengeluarkan statemen-statemen. Tapi kita bisa melacak dari media, keramaian soal bansos DKI muncul dari statemen-statemen para menteri Jokowi.
(2) Terkait tudingan Bansos DKI tidak tepat sasaran. Anies menjawab bahwa sudah sejak dua minggu lalu sudah disampaikan Anies ada 1,6% yang tidak tepat sasaran, sementara yang tepat sasaran mencapai 98,4%.
Kenapa ada 1,6% tidak tepat sasaran? Ini karena bansos disiapkan dalam waktu yang cepat (tanggap darurat corona), kalau menunggu data sempurna maka bansos akan terlambat. Sambil menunggu feedback evaluasi data, maka bansos harus disalurkan.
Yang perlu dicatat bahwa secara umum bansos sudah tepat sasaran sebesar 98,4%.
Tapi yang diangkat-angkat ke publik (oleh para menteri) adalah yang 1,6% tidak tepat sasaran.
SELENGKAPNYA VIDEO JAWABAN TELAK ANIES ATAS TUDUHAN MENTERI JOKOWI..
****
Sementara penjelasan Anies Baswedan memperoleh dukungan luas kalangan netijen yang terpantau dalam jejaring media sosial facebook, diantaranya: