• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Respect! Presiden Jerman Komitmen Perangi Islamofobia

    24 Mei 2020, 02:02 WIB Last Updated 2020-05-23T19:03:40Z
    Pesan Id: Presiden Jerman Komitmen Perangi Islamofobia. Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier.
    Foto: AP Photo/Czarek Sokolowski

    Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier berjanji memperbarui upaya mengatasi kebencian anti-Muslim (islamofobia) di negaranya pada akhir Ramadhan. Dia menyebut, melindungi umat Islam bukanlah tugas negara semata, namun tugas setiap individu.  

    Dilansir di The National, Sabtu (23/5), sebagaimana diketahui Jerman dan dunia sempat terguncang oleh serangan dahsyat pada Februari yang menewaskan sembilan orang, yang sebagian besar adalah Muslim, di kota Hanau. Jaksa Federal mengatakan motif penembak melakukan serangan merujuk pada pandangan yang sangat rasialis. 

    Untuk itu Steinmer mengatakan si penembak sangat terpengaruh oleh kejahatan itu, yang digambarkan sebagai serangan terhadap koeksistensi damai, nilai-nilai toleransi, keragaman dan kebebasan beribadah yang dimiliki oleh semua orang Jerman. "Kebencian dan pengucilan, serangan kekerasan yang menargetkan Muslim, serangan terhadap masjid, kami tidak bisa mentoleransi ini, kami tidak bisa membiarkan ini," kata Steinmeier. 

    Sebelumnya pada hari itu, sebuah gereja di Berlin membuka pintunya untuk Muslim yang tidak dapat masuk ke masjid mereka untuk sholat Jumat karena langkah-langkah sosial yang dirancang untuk membatasi penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19). Masjid Dar Assalam di distrik Neukölln di ibu kota Jerman biasanya menyambut ratusan umat Islam untuk dapat menggelar sholat Jumatnya. 

    Tetapi saat ini masjid tersebut hanya dapat menampung 50 orang pada satu waktu di bawah batasan pandemi Covid-19. Gereja Martha Lutheran di dekatnya melangkah untuk membantu, menjadi tuan rumah bagi ritual ibadah untuk Muslim dalam bahasa Arab dan Jerman. (rol)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Palestina

    +