• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Wabah Penyakit dalam Teori Konspirasi Elit Global

    24 Mei 2020, 11:10 WIB Last Updated 2020-05-24T04:24:26Z
    Godaan dan harga diri Iman Islam adalah melihat Bandara, Mall, Pasar Malam 'dikasih angin' untuk dibuka. Maka berjubel manusia. Sedangkan Masjid dikunci dan Sepi.

    Tapi melihat Bandara, Mall, Pasar Malam itu Dihujat. Lahirkan Cluster baru Wabah.  Gak kebayang kalau yang terjadi di Masjid. Tentu menyedihkan. Ustadz Abdul Somad bilang, bisa manjadi fitnah ke Ummat Islam.

    Dibelahan bumi lain. Seorang @realDonaldTrump MENGEJUTKAN. Membuka Semua Rumah Ibadah agar melanjutkan Kegiatan. Padahal Amerika sudah Puluhan Ribu Tewas. Ribuan Kasus Positif per harinya. 

    Terlihat aneh bukan? Wajib tidak percaya dengan kebijakan tersebut. Sains mana yang membenarkan, ketika sebuah pandemik masih tinggi, tempat berkumpulnya massa diberikan izin. Sudah pasti akan menjadi Cluster penyebaran Corona paling massif dan efektif.

    Teori Konspirasi Elit Global

    Sebagian manusia percaya, soal adanya Konspirasi Elit Global alias Freemason. Dimana manusia 1 % menguasai hajat hidup manusia 99 %.  Satu persen manusia, Elit Global alias Freemason ini mempunya sebuah Tatanan Dunia Baru, atau The New World Order. 

    The New World Order sering keluar di buku-buku bertema zionisme, satanic, dan freemasonry. Kita akan temukan kalimat itu dalam buku – buku semisal ; The hand of Iblis karya Dr. Omar Zaid, Pemerintah Bayangan yang ditulis Jagad A. Purbawati, - Bahkan dia juga menulis buku dengan judul “New World order-, The Age Of Deception karya Frassminggi Kamasa, Invisible Hand – Kendali Zionis di Balik Konspirasi Dunia- yang ditulis oleh Ralph Epperson, Sistem Dajjal yang ditulis oleh Ahmad Thomson, dan deretan buku-buku sejenisnya seperti buku-buku karya Harun Yahya.

    Secara singkat, yang dimaksud dengan New World Order adalah sebuah sistem pemerintahan dengan tiga aspek kehidupan baru sebagaimana yang disebutkan oleh Texe Marrs dalam bukunya Dark Majesty. 


    Ketiga aspek tersebut adalah : Satu tatanan Ekonomi, Satu tatanan Pemerintah dan Pemerintahan, dan Satu tatanan Agama.


    Program Depopulasi


    Organisasi Freemason, illuminati, skull and bone adalah penguasa tatanan dunia sesungguhnya, pengontrol seluruh sistem dunia, baik ekonomi, politik, ideologi, moneter, Multi National Company, sampai kepada pergantian para pemimpin negara negara kunci.


    Hanya satu aspek kehidupan dunia yang sulit dikontrol yaitu ledakan jumlah penduduk. Dengan program depopulasi diharapkan dunia masa depan hanya tersisa manusia unggul dengan jumlah yang terkontrol.


    Program depopulasi massal ini dilakukan dengan 3 cara : perang, wabah penyakit dan bencana alam.

    Dan masa kini, kita berada dalam situasi wabah penyakit, Virus Corona.


    Siti Fadilah dan Bill Gates

    Siti mengikuti Bill Gates di Forum Ekonomi Dunia di Davos yang biasanya digelar setiap awal tahun. Pada satu kesempatan, Bill Gates jadi pembicara utama. Di sana ia menggebu-gebu bilang akan terjadi pandemik. Anehnya, kata Siti Fadilah, Bill Gates telah lebih dulu mempersiapkan vaksin.

    "Ini selalu pandemik selalu ada vaksin. Kenapa gak pandemik ya pandeminya dihentikan, kenapa mesti dibikin vaksin. Jadi kenapa ya mbok dicegah jangan sampai ada pandemik," ujarnya bertanya-tanya.

    Siti mengungkapkan, Bill Gates, bukan kelulusan kedokteran. Namun mengapa dia begitu fasihnya berbicara akan terjadinya pandemi."Itu yang tak masuk di akal saya. dia kan pebisnis, ahli virus, tapi mungkin di komputer," ujarnya. 

    Siti pun bercerita soal langkahnya menggugat tawaran vaksi flu burung oleh WHO pada 2017. Pada awalnya, Siti mengaku hanya membatin dalam hati. Namun akhirnya ia mencoba membuktikan bahwa prasangkanya itu benar. Untuk menghentikan flu burung, kata Siti, tidak perlu dibuat vaksin. Flu burung belum sampai menyebar dari manusia ke manusia.

    "Waktu itu WHO berkoar-koar flu burung menular dari manusia ke manusia, saya gak mau. Saya akan buktikan virus saya tak menular. Nah itu saya protes juga ke PBB. Setop flu burung, gak pake vaksin, tapi dengan politik," ujarnya.

    Coba seandainya, jelas Siti, jika ia mengikuti saran WHO dengan membeli vaksin yang harganya mahal. Tentu hal tersebut tidak akan menguntungkan buat keuangan negara.  "Saat itu vaksinnya mau djual ke Indonesia, dan kita harus ngutang beli vaksin karena mahal," ujarnya. 

    Seperti diketahui, Bill dan Melinda Gates merupakan pendonor utama Badan Kesehatan Dunia (WHO). Bill dan Melinda berada di peringkat kedua setelah Amerika Serikat.

    Referensi: Fahri Hamzah minta Presiden Jokowi Bebaskan Siti FadilahStrategi.idKompasiana
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini