Mulia mana, keluar masuk penjara, karena keras menyuarakan ketidakadilan, kebenaran, dan keberpihakan kepada rakyat, dibandingkan keluar masuk gorong-gorong demi sebuah foto pencitraaan?
Ulama, Habaib, dan para Pejuang penyeru kebenaran tetaplah manusia.
Tak sempurna. Jauh dari sempurna.
Tapi, keberaniannya berkata lantang dihadapan penguasa atas ketidakadilan, kebenaran, dan keberpihakan kepada ummat, kepada rakyat, seperti air dingin ditengah padang pasir terik dunia indah yang kebanyakan manusia sudah terlena.
Yang kebanyakan manusia takut bersuara, karena akan mengancam kedudukan, harta, dan tahtanya. Sehingga banyak yang merapat dengan harta, dan tahta. Meninggalkan Pos-pos seruan kebenaran dihadapan penguasa zalim. Meninggalkan barak-barak perjuangan yang melelahkan dan penuh penderitaan, demi kesenangan semua duniawi.
Pejuang setia atas janji dan tekadnya.
Oportunis, ,para manusia lemah tekad, bahkan sampai pada lemah iman, walau sudah berjanji timbul tenggelam bersama rakyat, namun tetaplah tak kuasa memenuhi janjinya.
Padahal janji bagi manusia apalagi pejuang adalah kramat,
Karena manusia dipegang janji dan omongannya.
Bagi orang lemah, janji laksana debu yang berterbangan tanpa makna. Yang tak wajib dipenuhi. Ironis!
Jadilah Harimau sehari, daripada jadi ayam sayur selamanya.
Tak apa, keluar masuk penjara unttuk mempertahakan kebanaran, ketimbang keluar masuk gorong-gorong sekedar pencitraan gak penting dihadapan manusia.
Wallahu'alam bish showab,
jr
Ulama, Habaib, dan para Pejuang penyeru kebenaran tetaplah manusia.
Tak sempurna. Jauh dari sempurna.
Tapi, keberaniannya berkata lantang dihadapan penguasa atas ketidakadilan, kebenaran, dan keberpihakan kepada ummat, kepada rakyat, seperti air dingin ditengah padang pasir terik dunia indah yang kebanyakan manusia sudah terlena.
Yang kebanyakan manusia takut bersuara, karena akan mengancam kedudukan, harta, dan tahtanya. Sehingga banyak yang merapat dengan harta, dan tahta. Meninggalkan Pos-pos seruan kebenaran dihadapan penguasa zalim. Meninggalkan barak-barak perjuangan yang melelahkan dan penuh penderitaan, demi kesenangan semua duniawi.
Pejuang setia atas janji dan tekadnya.
Oportunis, ,para manusia lemah tekad, bahkan sampai pada lemah iman, walau sudah berjanji timbul tenggelam bersama rakyat, namun tetaplah tak kuasa memenuhi janjinya.
Padahal janji bagi manusia apalagi pejuang adalah kramat,
Karena manusia dipegang janji dan omongannya.
Bagi orang lemah, janji laksana debu yang berterbangan tanpa makna. Yang tak wajib dipenuhi. Ironis!
Jadilah Harimau sehari, daripada jadi ayam sayur selamanya.
Tak apa, keluar masuk penjara unttuk mempertahakan kebanaran, ketimbang keluar masuk gorong-gorong sekedar pencitraan gak penting dihadapan manusia.
Wallahu'alam bish showab,
jr