• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Wafat Bertepatan 17 Ramadhan, Ini Pesan Ustaz Arifin Ilham Tentang Nuzulul Qur'an

    09 Mei 2020, 23:43 WIB Last Updated 2020-05-09T16:43:29Z
    Dai kharismatik Ustaz Arifin Ilham (pendiri yayasan pesantren Az-Zikra Bogor) telah berpulang menghadap Ilahi Robbi tahun lalu. Beliau wafat di Penang Malaysia pada Rabu (22/5/2019) malam di usia 49 tahun bertepatan dengan malam Nuzulul Qur'an, 17 Ramadhan 1440 Hijriyah.

    Meski telah meninggalkan dunia, ilmu dan nasihat-nasihat beliau tetap dikenang dan bermanfaat bagi umat. Itulah kelebihan para ulama, dai dan guru. Ada satu pesan indah beliau terkait Nuzulul Qur'an yang diperingati malam ini. Sebagaimana diketahui, Nuzulul Qur'an adalah peristiwa turunnya Al-Qur'an dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul 'Izzah di langit dunia. (Baca Juga: Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan, Malam Berkah untuk Berdoa dan Tadarus)

    Berikut petikan nasihat Beliau:
    Malam ini kita memasuki hari ke-17 bulan Ramadhan. Hari yang bersejarah dalam perjalanan kitab suci umat Islam, yaitu Al-Qur'an. Di hari inilah sebuah hal luar biasa 14 abad lebih yang lalu terjadi.


    Al-Qur'an diturunkan oleh Allah melalui Malaikat Jibril kepada Nabi tercinta kita, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan, peristiwa ini ghalib disebut dengan Nuzulul Qur'an. Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al-Qur'an adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting mengenai penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir, yakni Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

    Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Surah Al-Alaq ayat 1-5. Saat wahyu ini diturunkan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sedang ber-tahannus (menyendiri) di Gua Hira, sekitar 5 KM dari Masjidil Harom, Makkah. Ketika itu, tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut.

    Tidak ada malam yang sangat istimewa dalam perjalanan Islam kecuali malam ini. Di malam inilah berkumpul kejadian-kejadian istimewa; sesuatu yang istimewa yang sangat diperlukan sebagai penuntun umat manusia turun, yaitu Al-Qur'an.

    Terjadi pelantikan dan pengukuhan manusia paling istimewa sebagai pembawa risalah dan penjelas Al-Qur'an dan semua yang dikehendaki Allah Zat Penguasa kehidupan, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, serta dibentangkan malam penentu keadaan yang ditaburi banyak kemuliaan yang satu malamnya bernilai lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar.

    Turunnya Al-Qur'an tidak hanya sebuah penegasan atas kemuliaannya dan sekaligus yang menerimanya, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, tetapi juga harus diiringi semangat untuk kembali kepada Al-Qur'an dan sunah, mempelajarai, menghayati, dan berazam mengamalkannya.

    Antara Al-Quran dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sesuatu yang tidak bisa dipisah. Bahkan, jika ingin mengetahui bagaimana Al-Qur'an dalam penerapan terbaik, jawabannya ada pada diri Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. (Baca Juga: Nuzulul Qur'an: Tafsir dan Kisah Turunnya Surat Al-Alaq 1-5)

    اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

    KH Muhammad Arifin Ilham

    (rhs)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Palestina

    +