Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan makna bendera Israel. Bagi umat Islam dan peradaban manusia, makna itu cukup mengerikan sebab terkandung agenda terselubung yang harus diwaspadai bersama.
Lima bulan setelah deklarasi berdirinya negara Israel, entitas zionis itu mengumumkan bendera resmi. Tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1948. Bendera itu berlatar belakang putih dengan dua garis horisontal bewarna biru di tepi atas dan bawah, mengapit sebuah bintang segi enam (bintang david).
Ternyata, makna bendera itu sungguh mengerikan. Khususnya bagi umat Islam yang menyadari rencana berbahaya Zionis. Ustadz Abdul Somad menjelaskan, bendera Israel itu melambangkan cita-cita negara Zionis.
Dua garis horizontal berwarna biru itu, yang di atas melambangkan Sungai Nil dan yang di bawah melambangkan Sungai Eufrat.
“Garis biru di atas, Sungai Nil. Garis biru di bawah, Sungai Eufrat. Itu adalah batas kerajaan yang akan mereka dirikan. Sungai Nil di atas, Sungai Eufrat di bawah. Artinya mereka akan menguasai Asia-Afrika. Sungai Nil Afrika Utara, Mesir. Sungai Eufrat Asia, Irak. Mereka akan membuat negara Israel Raya, yang batasnya sungai Nil dan sungai Eufrat,” terang Ustadz Abdul Somad.
Karenanya, lanjut Ustadz Abdul Somad, saat Israel membuka kedutaan besar di Mesir, mereka memilih membuka di luar sungai nil, tidak di wilayah radius sungai Nil karena menganggap itu adalah batas wilayah mereka.
Lebih lanjut Ustadz Abdul Somad menerangkan, dalam pikiran zionis Israel, Mesir dan Irak adalah bagian dari wilayah mereka hanya saja masanya belum tiba. Termasuk negara-negara di antara batas itu yakni Jordania, Palestina, Suriah dan Lebanon serta sebagian Arab Saudi dan Sudan.
Seperti diketahui, sejak berdirinya negara Israel, mereka terus memperluas wilayah dengan menganeksasi Palestina. Mulai agresi militer hingga perampasan tanah membuat peta Israel semakin luas dan peta Palestina semakin sempit.
Pada 1947, hampir semua wilayah yang kini diklaim sebagai negara Israel adalah Palestina. Dengan berdirinya negara zionis itu, separuh wilayah Palestina diduduki Israel. Pada 1949 hingga 1967, wilayah Israel semakin luas, Palestina tinggal 30 persen. Dan saat ini, Palestina tinggal sekitar 15 persen yakni tinggal Gaza dan Tepi Barat. [tn]