Aneh! Hamas yang merupakan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina malah dicap teroris. Hal itu terpantau dalam berita yang dilansir Sindonews.com berikut ini:
Australia resmi memasukkan seluruh kelompok Islam Palestina Hamas sebagai organisasi teroris .
Australia menyebut langkah itu sebagai pencegahan terhadap kekerasan politik dan agama. Keputusan ini membuat Australia sejalan dengan Amerika Serikat (AS), Uni Eropa , dan Inggris.
Australia selama dua dekade telah melarang sayap paramiliter Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam , sebagai organisasi teroris.
Namun bulan lalu Australia menandai perubahan kebijakan dengan meningkatkan daftar itu menjadi seluruh organisasi, sebuah proses yang melibatkan konsultasi dengan para pemimpin negara bagian dan teritori Australia.
Perubahan tersebut menempatkan Australia pada langkah yang sama dengan sekutunya, yang juga telah bergerak untuk memperketat penentangan mereka terhadap kelompok yang berkuasa di Jalur Gaza, dengan alasan aksesnya ke persenjataan canggih dan fasilitas pelatihan teroris.
"Ideologi kebencian dari kelompok teroris dan mereka yang mendukungnya tidak memiliki tempat di Australia," kata Menteri Dalam Negeri Australia Karen Andrews dalam sebuah pernyataan.
"Hukum kami yang kuat menargetkan tidak hanya aksi teroris dan teroris, tetapi juga organisasi yang merencanakan, membiayai, dan melakukan tindakan menjijikkan ini," tambahnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (4/3/2022).
Andrews mengatakan daftar organisasi adalah pencegah ekstremisme kekerasan dan mengirim pesan bahwa Australia mengutuk penggunaan kekerasan untuk mencapai tujuan politik, agama atau ideologis.
Siapa HAMAS ?
Sebagaimana dilansir dari BBC Indonesia Hamas adalah kelompok terbesar di antara kelompok Muslim Palestina lainnya.
Nama Hamas sendiri merupakan akronim bahasa Arab yang jika diterjemahkan bermakna Gerakan Perlawanan Islam. Kelompok itu berdiri pada 1987 pada permulaan intifada Palestina pertama melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Karena itu, dalam piagam pendiriannya, Hamas berkomitmen untuk menghancurkan Israel. Komitmen itu diwujudkan melalui divisi militernya—Brigade Izzedine al-Qassam.
Akan tetapi, tujuan Hamas bukan semata-semata itu.
Kelompok tersebut juga melaksanakan program kesejahteraan sosial bagi rakyat Palestina. Bahkan, sejak 2005, ketika Israel menarik pasukan dan pemukimnya dari Gaza, Hamas terlibat dalam proses politik Palestina.
Hamas memenangi pemilihan umum legislatif pada 2006, kemudian menguatkan kendalinya di Gaza serta mendepak rivalnya, Gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.
Hamas lantas mengelola sejumlah klinik dan sekolah bagi warga Palestina yang merasa dikecewakan oleh korupnya Otoritas Palestina yang didominasi faksi Fatah.