• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Peneliti: Tidak Ada Bukti Virus Corona Bisa Ditularkan Melalui Makanan

    20 September 2020, 07:57 WIB Last Updated 2020-09-20T00:57:57Z

    Ilustrasi/Foto: Istimewa

    Sebagaimana dilansir Kompas.com berikut ini, Virus corona adalah virus pernapasan, yang berarti menyebar terutama melalui sistem pernapasan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) rute penularan utamanya adalah melalui infeksi droplet atau tetesan orang ke orang, yaitu menghirup air liur aerosol atau lendir yang membawa viral load. 

    Viral load adalah jumlah partikel virus dalam volume cairan tertentu. Viral load yang lebih tinggi setara dengan kemungkinan infeksi yang lebih kuat. Selain itu, orang paling menular ketika mereka memiliki gejalanya karena melalui batuk dan bersin bisa menyebarkan virus di sekitar. 

    Secara teoritis, Covid-19 dapat ditularkan dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata. Namun, menurut CDC itu bukan metode penularan utamanya. Lantas, bagaimana jika tetesan dari batuk dan bersin tersebut menempel di makanan? Bisakah makanan di rumah makan menjadi pembawa virus corona?

    Virus corona tidak ditularkan lewat makanan 

    Jika Anda memesan makanan selama isolasi, Anda dapat lebih tenang, karena tampaknya mustahil untuk tertular lewat makanan itu. Dilansir Business Insider (27/3/2020), CDC, United States Department of Agriculture (USDA), dan para ahli medis mengatakan tidak ada bukti virus corona disebarkan melalui makanan. 

    Menurut spesialis penyakit menular Yale Medicine, Jaimie Meyer, sampai saat ini tidak ada bukti penularan virus corona melalui makanan. “Cara utama penularan virus dari orang ke orang adalah melalui tetesan langsung (seperti pada saat berada dalam jarak 6 kaki atau 1,8 m dari seseorang ketika mereka batuk atau bersin dan menghirupnya),” kata Meyer. 

    Dokter emergency dan Direktur Global Health for Northwell Health Dr. Eric Cioe-Pena juga mengatakan hal serupa. "Penularannya melalui epitel pernapasan di hidung, mulut, dan mata Anda. Ini tidak mungkin ditularkan lewat makanan. Lebih mungkin pada tangan sambil memegang kemasan makanan,” kata dia.

    Mengapa makanan berisiko rendah? 

    Dilansir Live Science (24/3/2020), Profesor dan spesialis keamanan makanan di North Carolina State University Benjamin Chapman menjelaskan kenapa penularan lewat makanan kemungkinannya kecil.

     Pertama, langkah-langkah keamanan pangan sudah ada untuk mencegah penyakit yang menempel pada makanan. Hal itu seperti sering mencuci tangan, membersihkan peralatan masak, dan memasak pada suhu yang tepat. Kedua, faktor biologi virus. Virus corona tidak dapat bertahan selama berminggu-minggu pada permukaan sesuatu benda.  

    Tidak seperti bakteri, virus tidak dapat tumbuh di dalam makanan. Sehingga, jumlah virus dalam makanan diperkirakan akan berkurang seiring waktu. Juga secara teori, jenis virus ini seharusnya tidak dapat bertahan di perut karena sangat asam. Mengenai adanya orang terinfeksi dengan menyentuh mulut, Chapman mengatakan kemungkinan itu tetap ada. Tapi sejauh ini dirinya belum memiliki bukti terkait itu.

    Sementara Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tegaskan, "Virus corona baru tidak termasuk dalam penyakit yang menular lewat makanan dan paparan virus pada makanan tidak menjadi jalan penularan,” sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id

    Hal senada juga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampaikan, meski menyatakan International Food Safety Authorities Network masih melakukan penelitian.

    Namun, WHO menyatakan, dari pengalaman wabah SARS dan MERS yang juga merupakan penyakit saluran pernapasan, tidak diketahui ada penularan lewat bahan makanan.

    Covid-19 adalah penyakit pernapasan dan jalur penularan utamanya melalui kontak antar-orang, serta kontak langsung melalui pernapasan lewat droplet yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

    Beberapa penelitian juga menyebutkan, makanan segar termasuk bunga dan kemasan yang kita konsumsi, bukanlah “kendaraan” penularan flu, salesma, ataupun penyakit SARS.

    Berdasarkan data-data epidemiologi ini, para ahli mengatakan, risiko penularan virus corona dari barang konsumsi sangat kecil.

    Tips belanja makanan 

    Meskipun risiko terkena Covid-19 dari makanan cenderung rendah, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko lebih lanjut. 

    Berikut ini beberapa tips Membeli makanan dari toko: 

    • Bilas buah dan sayuran segar dengan air untuk menghilangkan kotoran, menghilangkan pestisida, dan mengurangi kuman yang menempel di makanan. 
    • Tidak perlu mencuci makanan dengan sabun. Sabun digunakan untuk mencuci tangan, bukan untuk makanan. Jika Anda khawatir tentang kemasan makanan, Anda dapat mencuci tangan setelah memegangnya. 
    • Jika Anda khawatir tentang makanan Anda dan ingin memasaknya, gunakan suhu 65 derajat Celcius selama 3 menit. Hal itu secara signifikan akan mengurangi kadar partikel virus.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Palestina

    +