Sebagaimana dilansir cnnindonesia.com berikut ini, Perpres Nomor 7 Tahun 2021 yang diteken Presiden Joko Widodo mengatur sejumlah program pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE).
Salah satu program yang tercantum adalah melatih masyarakat untuk melaporkan terduga ekstremis ke polisi. Pemerintah ingin meningkatkan efektivitas pelaporan masyarakat dalam menangkal ekstremisme.
"Pelatihan pemolisian masyarakat yang mendukung upaya pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah ke terorisme," seperti dikutip dari Perpres 7 Tahun 2021.
Dalam perpres itu dijelaskan bahwa program pelatihan dibuat untuk merespons keperluan peran kepolisian masyarakat dalam mencegah ekstremisme.
Pelatihan itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan keterampilan polisi serta masyarakat dalam upaya pencegahan ekstremisme.
"Sejumlah peserta terlibat dalam pelatihan pemolisian masyarakat yang mendukung upaya pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme," bunyi luaran yang diharapkan dari program itu.
Polri akan jadi penanggung jawab program pelatihan tersebut. Polri akan dibantu oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selama pelatihan.
***
Mengomentari kabar tersebut, Netizen pun mengecam keras, hal tersebut terpantau dalam jejaring media sosial twitter, diantaranya:
Negara sdh mau runtuh krn ekonomi hancur, wabah merajalela, khidupan sosial terbelah saling bermusuhan.. opsi yg msh mgkn, buat PT 0% utk dpt pemimpin br trbaik & angkat kapolri yg bs merekatkan masyrakat. Tp PT 0% ditolak & Perpres ini bakal buat kapolri baru tambah main gebuk
— Von Brutus (@Brutus04463720) January 16, 2021
Ini namanya adu domba rakyat. Definisi ekstrimis di tiap kepala orang / kelompok berbeda. Sebagai gambaran, Acara pengajian aja di persekusi. Ini cenderung melegalkan persekusi, ampun dah.
— Mike Yankee Yankee (@BhethEnjoy) January 16, 2021
Perpres adu domba antar masyarakat agar saling mencurigai. Hebat politik belah bambu nya
— Babylon Gate (@BabylonGate1) January 16, 2021
Cara halus menumpas lawan politik. Wong definisi ekstremis aja ga jelas.
— Greenwich91💎 (@greenwich91) January 15, 2021
Tumpas tuh OPM.. 🤣
Extrimis ini kan dulu yg di sandang pada pejuang kemerdekaan yg di labelkan VOC BELANDA ?
— Roland Kamal (@KamalRoland) January 15, 2021
Apakah negeri ini masih di jajah sehingga masih menggunakan diksi perlawanan garis keras ?
ektremas ektrimis...tuk ngelihaningin ektrimis ini mudah sekali...sejahterakan seluruh rakyat...krn gak ada gunanya perpras perpres kl banyak rakyat yg masih miskin
— cuma nanya harun masiku (@alin_raihani) January 16, 2021