Wahai rakyat netizen,
Bersatulah...
Bersatu intinya bukan menolak perbedaan tetapi merakit persamaan dalam melihat tantangan, kita sedang dalam masa sulit. Pandemi, banjir, gempa dll bencana bukanlah isu partisan. Dalam keadaan ini kita memerlukan cara pandang yang dewasa dan rekonsiliatif. #BersatulahNegeriku
Ada banyak yg ingin saya marah kepada pemerintah ini seperti dulu saat saya di senayan. Saya ingin katakan ada batas cara marah rakyat. Kita sudah limpahkan hak marah kita kepada wakil dlrakyat kita di @DPR_RI dan @DPDRI yg punya segala kebebasan dan fasimitas untuk itu.
Sebagai rakyat kita harus menuntut 575 anggota @DPR_RI dan 134 anggota @DPDRI untuk bersuara lebih keras. Agar suara2 tak terdengar di lapisan paling bawah terwakili. Mereka punya #HakBertanya, imunitas dan protokoler sebagai hak pribadi selain hak kelembagaan yg tinggi.
Begitulah jika seorang mendapat mandat dari rakyat, mereka menjadi kuat dan rakyat menjadi kuat terwakili. Adapun kita, sebagai rakyat sebenarnya kita ingin kerja, urus keluarga & ibadah. Tapi kalau ada masalah dgn fungsi2 kekuasaan negara kita tetap harus menempuh jalan hukum.
Saya juga demikian.... rakyat harus terus maju ke depan. Karena rakyat itu permanen, membawa suara kebenaran. Pemerintah berganti sepanjang jalan. Selama kita mengusung kebenaran maka kita adalah saudara...cara boleh beda..tapi tujuan tetap sama. Kita mencintai negeri kita.
Jangan takut kawan...!
Wahai rakyat netizen,
— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 16, 2021
Bersatulah...
Bersatu intinya bukan menolak perbedaan tetapi merakit persamaan dalam melihat tantangan, kita sedang dalam masa sulit. Pandemi, banjir, gempa dll bencana bukanlah isu partisan. Dalam keadaan ini kita memerlukan cara pandang yang dewasa dan rekonsiliatif. #BersatulahNegeriku
— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 17, 2021