Iklan

Bikin Bangga! Film Animasi 'Nussa' Akan Tayang Perdana di Korea Selatan

21 Juni 2021, 22:06 WIB Last Updated 2021-06-21T15:06:59Z


Film animasi karya anak bangsa 'Nussa' akan tayang perdana di 25th Bucheon International Fantastic Film Festival atau BIFAN 2021 yang berlangsung di Korea Selatan. Hal tersebut diketahui dari postingan akun official Instagram Nussa Edutainment Series @nussaoffical, Kamis, 17 Juni 2021.

Bucheon International Fantastic Film Festival atau BIFAN 2021 adalah sebuah festival film internasional tahunan di Korea Selatan. Festival ini khusus menghadirkan film bergenre horor, thriller, misteri, fantasi, dan fiksi ilmiah.

Sebagai perwakilan Indonesia, film Nussa yang disutradarai oleh Bony Wirasmono itu termasuk pada kategori film keluarga. Film ini merupakan animasi panjang pertama Visinema dan The Little Giantz, studio animasi asal Jakarta.

"#FilmNussa Berkesempatan untuk tayang perdana di dunia pada 25th Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) setelah terpilih sebagai film untuk kategori Family Section. Festival BIFAN akan berlangsung dari tanggal 8-18 Juli 2021 nanti di Korea Selatan," tulis akun Instagram @nussaofficial.

"Tentu saja, pencapaian ini tidak bisa kami dapatkan tanpa dukungan dari Sahabat. Terima kasih banyak ya! Hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami karena #FilmNussa berkesempatan untuk dinikmati dan diapresiasi oleh penonton Asia dan dunia," lanjutnya.

Nussa sendiri bercerita tentang seorang anak bernama Nussa yang ingin memenangkan kembali lomba sains dan merayakan kemenangan tersebut bersama Ayahnya. Namun, ia harus berhadapan dengan Jonni, rival yang lebih ungul darinya.

Film Nussa sebelumnya sudah dijadwalkan segera tayang di bioskop Indonesia. Jelang penayangan filmnya di bioskop, Visinema Pictures merilis original soundtrack film Nussa berjudul Kejutanku pada Jumat, 4 Juni 2021. Selain itu, lagunya dinyanyikan langsung oleh para pemain, seperti Muzzaki Ramdhan (Nussa), Ocean Fajar (Rarra), Malka (Abdul), dan Widuri Puteri (Syifa).

CEO dan Founder Visinema Pictures, Angga Dwimas Sasongko yang menggarap film Nussa pun tak mau memberi komentar tentang isu tersebut. Ia memilih untuk fokus dengan tema film Nussa.

"Harus Anda pahami, itu bukan promo ke luar negeri, tapi filmnya dipilih pihak Bucheon International Fantastic Film Festival. Dipilih oleh kurator festivalnya," ungkap Angga kepada detikcom, Senin (21/6/2021).

Ia juga mengirim sinopsis film Nussa yang menceritakan tentang seorang anak yang ingin membuat ayahnya bangga. Nussa juga dikisahnya sebagai murid pandai yang ikut dalam kompetisi sains di sekolahnya.

"Berencana untuk mengesankan ayahnya yang akan pulang setelah setahun di luar negeri, Nussa, anak cerdas berusia 9 tahun, berpartisipasi dalam kompetisi sains di sekolahnya. Namun ketika ia menerima kabar bahwa ayahnya membatalkan perjalanan pulang dan tidak dapat hadir dalam kompetisi, dan pada saat yang sama seorang siswa baru yang cerdas bernama Jonni, menjadi saingannya dalam kompetisi sains itu. Nussa belajar arti sebenarnya dari rasa syukur," bunyi sinopsis tersebut.


Terlalu, Film Nussa Dituduh Taliban!

Sebelumnya, Film Nussa dianggap memperlihatkan pakai khas Taliban. Komentar itu diunggah oleh akun Eko Kuntadhi.

"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan. Tapi film Nusa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yg merusak!" tulisnya.


Dukungan Netizen Buat Film Nussa

Gara-gara kicauannya itu, Eko Kunthadi pun mendapat banyak komentar nyinyir di Twitter.

"Saya coba nonton isinya pesan2 kebaikan, bagus2, lebih banyak pesan moral dibandingkan twit anda mnurut saya," tulis netizen.

"Hoalah mas. Tak kira sampean ngga gini banget. Gampang banget mengkotak²kan sesuai apa yg terlihat, eh malah gini," kicau netizen lain yang dibalas olehnya.

"Pakaian itu representasi orang. Kalau tiap hari anak lelaki pakai daster, budaya apa yang mau dicangkokan ke anak Indonesia?" balas Eko.

Pegiat antikorupsi yang pernah jadi juru bicara KPK, Febri Diansyah juga ikut berkomentar.

"Bahkan isu Taliban dipake nyerang film anak Nussa dan Rara.. ckck.. hanya karena pakaian yg dikenakan. Saya nonton sejumlah film2 tersebut bersama anak2, dan saya menemukan banyak sekali pesan dan nilai2 positif. Isu murahan Taliban ini juga yg dulu dgunakan menyerang KPK," kicaunya yang diretweet oleh Angga Dwimas Sasongko.


Sumber: Kumparan.comdetik.com

Komentar

Tampilkan

Terkini