Dalam sebuah video yang diposting di daring pada Sabtu, Kadyrov mengatakan bahwa unit-unit pasukan Chechnya sejauh ini tidak menderita jatuhnya korban dan mengatakan bahwa pasukan Rusia akan dengan mudah merebut kota-kota besar Ukraina, termasuk ibu kota Kiev. Namun, dia mengatakan bahwa tugas utama pasukannya adalah mencegah jatuhnya korban jiwa.
“Sampai hari ini, pada menit ini, kami tidak memiliki satu korban pun, atau terluka, tidak seorang pun yang menderita pilek,” kata Kadyrov sebagaimana dilansir Al Jazeera. Dia menyangkal apa yang dia katakan sebagai laporan palsu tentang korban dari sumber Ukraina.
Demikian, sebagaimana dilansir Okezone.com.
Pasukan elit dari Chechnya telah dikirim ke Ukraina untuk mendukung serangan tentara Rusia, demikian diumumkan Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov pada Sabtu (26/2/2022). Besarnya pasukan Chechnya yang dikirim belum jelas, namun menurut beberapa laporan jumlahnya mencapai sekira 12.000 personel.
“Presiden (Putin) mengambil keputusan yang tepat dan kami akan melaksanakan perintahnya dalam keadaan apa pun,” katanya.
Klaim Kadyrov itu bertentangan dengan apa yang disampaikan sejumlah sumber berita Ukraina yang mengatakan bahwa Komandan Pasukan Chechnya Jenderal Magomed Tushayev telah terbunuh dalam pertempuran di Hostomel.
Operasi militer khusus Rusia di Ukraina telah memasuki hari ketiga pada Sabtu. Pasukan Rusia dilaporkan telah mengepung Ibu Kota Kiev, menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Ukraina di pinggiran kota.
Puluhan ribu warga Ukraina telah mengungsi ke negara-negara tetangga dengan Badan pengungsi PBB memperkirakan jumlahnya mencapai hampir 116.000 orang.
Sumber: Okezone.com