Pembicaraan pertama yang bertujuan menghentikan pertempuran antara Ukraina dan Rusia berakhir tanpa kesepakatan, Senin (28/2/2022).
Kedua belah pihak setuju untuk melanjutkan negosiasi dalam beberapa hari mendatang.
Seperti dilaporkan AP, seorang ajudan utama Putin dan kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan, pembicaraan berlangsung hampir lima jam.
“Para utusan menemukan poin-poin tertentu di mana posisi bersama dapat diramalkan,” katanya.
Selain Medinsky, Rusia juga diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Andrey Rudenko, Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin dan Ketua Komite Duma Negara untuk Urusan Internasional Leonid Slutsky.
Sementara di kubu Ukraina, Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov memimpin delegasi bersama dengan Penasihat Kantor Kepresidenan Ukraina Mikhail Podolyak, Kepala faksi “Hamba Rakyat” David Arakhamiya, Wakil Kepala Pertama delegasi Ukraina di Grup Kontak untuk menyelesaikan situasi di Donbass Andrey Kostin, legislator Ukraina Rustem Umerov dan Wakil Menteri Luar Negeri Nikolay Tochitsky.
Saat pembicaraan selesai, beberapa ledakan terdengar di Kiev.
Pasukan Rusia menyerang di berbagai front, terus maju perlahan di ibu kota berpenduduk hampir 3 juta orang itu.
Konvoi sepanjang 25 kilometer yang terdiri dari ratusan kendaraan lapis baja, tank, artileri, dan kendaraan pendukung berjarak 25 kilometer dari pusat Kiev, menurut citra satelit dari perusahaan Maxar.
Orang-orang di Kiev berbaris untuk membeli bahan makanan setelah berakhirnya jam malam akhir pekan, berdiri di bawah sebuah bangunan dengan lubang menganga di sisinya.
Pesan yang ditujukan untuk tentara Rusia yang maju muncul di papan reklame, halte bus, dan rambu lalu lintas elektronik di seluruh ibu kota. Beberapa menggunakan kata-kata kotor untuk mendorong orang Rusia pergi. Yang lain menyerukan kemanusiaan mereka.
“Tentara Rusia — Berhenti! Ingat keluargamu. Pulanglah dengan hati nurani yang bersih,” tulis seseorang. (hanoum/arrahmah.id)