• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Amien Rais Diserang, Fahri Hamzah: "Mereka Punya Maksud, Jangan Sampai Orang Pintar Yang Tak Bisa Dipengaruhi Memimpin Negeri"

    28 Desember 2018, 22:11 WIB Last Updated 2019-10-24T13:24:29Z
    Sekelompok pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak agar Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais mengundurkan diri. Desakan itu disampaikan melalui surat terbuka yang dibuat oleh Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohamad, Toeti Heraty, dan Zumrotin.

    Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bereaksi atas tuntutan tersebut. Dia membela Amien Rais dan membongkar latar belakang para pendiri PAN itu. 

    Menurutnya, penyerang mantan ketua umum PP Muhammadiyah tersebut merupakan kelompok yang tidak ingin orang pintar memimpin negeri ini. 

    “Mereka punya maksud, ‘jangan sampai orang pintar yang tak bisa dipengaruhi memimpin negeri’. Itulah agenda laten kelompok ini,” ujar Fahri, Rabu (26/12).

    Dia kemudian bercerita tentang upaya kelompok tersebut menunggangi Amien Rais di masa reformasi. Kala itu, mereka bangga lantaran Amien enggan masuk dalam jajaran pemerintahan BJ Habibie.

    Amien kala itu memilih berada di luar untuk menjadi lawan tanding pemerintah. Amien, sambungnya, bermaksud untuk menjaha demokrasi.

    “Di sela Amien Rais saya mengerti kelompok-kelompok yang memang tidak punya modal sebesar beliau. Tapi mereka punya jaringan. Mereka ini anti Habibie tetapi mereka memerlukan Pak Amien untuk melawan Habibie. Mereka yang berbahagia karena Pak Amien tidak mau gabung,” jelasnya.

    Setelah berhasil menggagalkan konsolidasi kelompok yang punya akar, kelompok ini putar haluan. Mereka mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang di periode pertama cukup akomodatif.

    “Tapi, begitu beliau (SBY) mulai keras, serangan datang,” sambungnya.

    Di Pilpres 2019, musu kelompok ini telah bergabung menjadi satu. Mereka di antaranya SBY, Amien Rais, dan Prabowo Subianto, yang mewakili kelompok yang tidak saja mengerti persoalan tetapi mengakar.

    “Ini yang mereka takutkan. Karena mereka bisa kehilangan kendali kebijakan,” jelas Fahri.

    “Kelompok ini gandrung mendukung orang lemah. Motifnya adalah mempengaruhi kebijakan dan mengambil bagian dalam kekuasaan. Banyak mau tanpa keringat itulah cara mereka. Manuver dan politik elit itu jalan mereka,” pungkasnya. [rmol]


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Palestina

    +