Cina menempatkan Jutaan kaum muslim di kam-kamp konsentrasi, Mengapa Dunia Bungkam????
Berikut cerita Aktivis Muslim Uighur, Ukhtiy Aydin Anwar yang viral, sebagaimana diunggah akun @izzulislam77 melalui jejaring sosial media twitter berikut ini:
Saat ini Cina menahan lebih dari 1 juta Muslim Uighur dan etnis Turki lainnya di kam-kamp kosentrasi.
Mereka dipaksa untuk mencela Islam, mengadopsi ateisme dan berjanji untuk setia pada negara China.
Di sel-sel yang penuh, mereka dipaksa menghabis waktu berjam-jam mengulang-ngulangi perkataan, seperti ini diantaranya:
“Tidak ada yang namanya Agama!”
“Hidup negara China, Xin Jiping!”
Dan jika para tahanan ini menolak atau jika ada yang melawan, siksaan akan diberikan kepada mereka.
Kuku ditarik, gigi dicopot,. Mereka bahkan menggunakan ular untuk interogasi.
Mereka dipukuli hingga tewas. Mereka disterilisasi, sebuah metode yang digunakan untuk Genosida.
Mereka dipaksa duduk disebuah kursi yang diberi nama “kursi harimau”, dimana mereka dicecar selama berjam-jam, dan terkadang dikurung seorang diri.
Berikut cerita Aktivis Muslim Uighur, Ukhtiy Aydin Anwar yang viral, sebagaimana diunggah akun @izzulislam77 melalui jejaring sosial media twitter berikut ini:
Katanya Pak @jokowi salah satu dari tokoh muslim paling berpengaruh di dunia, tapi kok BUNGKAM "menyaksikan" kekejaman dan penindasan pemerintah Cina terhadap Muslim Uighur.....??? pic.twitter.com/v10XRsE7jT— Izzul Islam Wal Muslimin (@izzulislam77) December 13, 2018
Saat ini Cina menahan lebih dari 1 juta Muslim Uighur dan etnis Turki lainnya di kam-kamp kosentrasi.
Mereka dipaksa untuk mencela Islam, mengadopsi ateisme dan berjanji untuk setia pada negara China.
Di sel-sel yang penuh, mereka dipaksa menghabis waktu berjam-jam mengulang-ngulangi perkataan, seperti ini diantaranya:
“Tidak ada yang namanya Agama!”
“Hidup negara China, Xin Jiping!”
Dan jika para tahanan ini menolak atau jika ada yang melawan, siksaan akan diberikan kepada mereka.
Kuku ditarik, gigi dicopot,. Mereka bahkan menggunakan ular untuk interogasi.
Mereka dipukuli hingga tewas. Mereka disterilisasi, sebuah metode yang digunakan untuk Genosida.
Mereka dipaksa duduk disebuah kursi yang diberi nama “kursi harimau”, dimana mereka dicecar selama berjam-jam, dan terkadang dikurung seorang diri.