Baru saja Surabaya dikejutkan dengan amblasnya Jalan Raya Gubeng pada hari Selasa malam (18/12) pukul 21:49 WIB. Fenomena amblasnya jalan yang banyak terjadi di kota besar berbagai negara ini disebut sebagai sinkhole.
Bagi negara-negara maju, fenomena sinkhole ini bisa dengan cepat ditangani karena dianggap sudah cukup “biasa” terjadi setiap tahunnya di banyak daerah.
Namun bagi Indonesia, fenomena ini cukup mengejutkan untuk masyarakatnya, karena sangat langka terjadi dan hanya pernah diketahui di beberapa daerah saja, seperti: Malang, Yogyakarta, Brebes, Sukabumi dan beberapa lainnya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 5 penjelasan ilmiah di balik terjadinya sinkhole!
1. Sinkhole yang juga dikenal dengan sebutan sink, adalah sebuah lubang di suatu lahan, yang biasanya terbentuk oleh erosi akibat sering terpapar air.
Ini disebabkan salah satunya oleh batuan yang mendasari tanah yang amblas. Kondisinya fisiknya yang berubah menjadi tidak mampu menahan beban, baik dari atas, tekanan berbagai arah, maupun gravitasi. Kebanyakan lubang ini terjadi di daerah-daerah di mana batuan dasar terbentuk dari mineral lunak dan batuan dengan kandungan garam, gipsum, batu kapur, dolomit atau lainnya yang termasuk ke dalam kelas batuan evaporasi atau karbonat.
2. Sinkhole biasanya berkembang perlahan-lahan, karena batuan dasar dilemahkan oleh air, yang berubah asam karena menyerap karbon dioksida dan berinteraksi dengan tanaman.
Air hujan juga jelas memainkan peran di sini, tetapi air yang tidak terlihat juga penting menjadi pertimbangan. Saat air asam melarutkan batu, ia akan mengukir saluran, atau lorong bawah tanah untuk jalannya air tersebut. Saluran ini pada masanya akan membentuk cekungan bawah tanah yang dikenal sebagai daerah resapan.
Daerah resapan berkontribusi pada pembentukan sinkhole. Ketika air membanjiri sinkhole yang makin berkembang, beberapa lapisan tanah dan material lainnya dapat terperangkap dalam saluran, selanjutnya menjebak air dan membatasi kemampuannya untuk mengalir ke luar.Kurangnya air juga bisa berkontribusi pada sinkhole. Di beberapa rongga di bawah tanah, air mungkin benar-benar menahan lapisan tanah, yang cenderung tipis untuk mampu terkena beban. Jika tingkat ketinggian air tersebut jatuh, kekuatannya tidak akan bisa menahan lebih jauh dan ambruk.
3.Kedalaman Sinkhole bisa jadi terlihat dramatis ketika kamu mengintip ke dalamnya, tetapi memang di kedalaman itulah proses utamanya terjadi.
Karakteristik setiap sinkhole berpusat pada celah, rongga dan segala material yang terletak di bawah lapisan penutup (misalnya aspal dan segala lapisannya), atau sesederhana sekadar tanah di atas batuan dasar. Ketika celah ini berkembang, makin melebar dan bergabung, tanah dari lapisan penutup mulai mengisi kekosongan yang ada.
Ada beberapa kasus sinkhole tiba-tiba membuka dan menelan mobil yang baru saja lewat atau parkir beberapa saat, itu terbentuk karena distribusi kekuatan materi di bawah lapisan utama tersebut tidak lagi cukup stabil untuk menahan diri. Jenis sinkhole yang paling umum ini dikenal sebagai cover-collapse sinkhole atau sinkhole tipe penutup-runtuh.
Meskipun sinkholes ini dapat muncul tiba-tiba, erosi yang membuat mereka terjadi kemungkinan telah terjadi selama beberapa minggu atau tahun sebelumnya. Yang kejadiannya di bawah tanah dan tidak terlihat. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas lebih lanjut soal bawah tanah.
4. Lapisan atas dari sinkhole tipe penutup-runtuh biasanya adalah lapisan tanah yang cenderung bersifat lunak, yang tentunya bahaya jika mendapat banyak beban.
Seiring waktu, sebuah gua kecil terbentuk di bawah tanah tersebut. Sedimen yang mengambil keuntungan dari lahan kekosongan akan mulai tumpah ke dalam ruangan yang terbentuk - sebuah proses yang dikenal sebagai spalling. Saat spalling berlanjut, ruang di bawah tanah itu akan terisi dengan lebih banyak sedimen, mengosongkan bagian di bawah lapisan penutup.
Akhirnya, lapisan penutup menjadi sangat tipis sehingga tiba-tiba runtuh ke dalam ruang di bawah, menciptakan sinkhole. Dalam beberapa kasus, penutup dapat menopang beratnya sendiri tetapi hancur ketika ada tambahan berat, baik dari orang atau mobil yang bernasib malang ketika melewatinya.
5. Akvitas manusia, terutama di perkotaan, diketahui menjadi salah satu penyebab sinkhole terburuk di seluruh dunia
Dilansir dari Southwest Florida Water Management District, dalam perkotaan, sinkholes dapat terjadi akibat aktivitas di daerah terbentuknya lubang tersebut. Dalam beberapa kasus, sinkhole muncul karena kombinasi aktivitas industri atau pembangunan. Beberapanya disebabkan oleh batuan dasar kapur yang lunak dan lapisan penahan beban permukaan yang tinggi/tebalnya kurang dari 200 kaki (61 meter).
Beberapa faktor yang berhubungan dengan manusia berikut ini juga dapat menyebabkan sinkhole, seperti: pengeboran dan getaran yang disebabkannya, penambangan, perubahan berat yang berlebihan, terlalu banyaknya lalu lintas kendaraan, naiknya aliran air yang deras, pembentukan kolam dalam tanah atau badan air, adanya pipa dalam tanah yang rusak dan lain sebagainya. Ya, itu semua banyak terjadi di perkotaan.
Sinkhole juga dapat terbentuk di tempat-tempat di mana air mengalir secara teratur, atau ketika sumber air dipindahkan, terutama dengan cara memompa keluar air tanah. Pipa yang rusak dapat juga berkontribusi terhadap pembangunan sinkhole, tidak hanya dengan membanjiri dan melemahkan tanah, tetapi juga dapat memberikan ruang untuk kotoran dan batu yang seharusnya mengelilingi pipa. Setelah materialnya semua berpindah dan kacau, tanah sekitarnya menjadi tidak stabil, membentuk sinkhole, pembuangan kotoran atau air baru, atau bencana lainnya.
Semoga terbentuknya sinkhole di Surabaya ini segera ditemukan penyebab utamanya dan solusinya. Harapannya semoga tidak terjadi lagi di daerah manapun di Indonesia, agar kita semua selalu aman beraktivitas. [IDN]
Bagi negara-negara maju, fenomena sinkhole ini bisa dengan cepat ditangani karena dianggap sudah cukup “biasa” terjadi setiap tahunnya di banyak daerah.
Namun bagi Indonesia, fenomena ini cukup mengejutkan untuk masyarakatnya, karena sangat langka terjadi dan hanya pernah diketahui di beberapa daerah saja, seperti: Malang, Yogyakarta, Brebes, Sukabumi dan beberapa lainnya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 5 penjelasan ilmiah di balik terjadinya sinkhole!
1. Sinkhole yang juga dikenal dengan sebutan sink, adalah sebuah lubang di suatu lahan, yang biasanya terbentuk oleh erosi akibat sering terpapar air.
Ini disebabkan salah satunya oleh batuan yang mendasari tanah yang amblas. Kondisinya fisiknya yang berubah menjadi tidak mampu menahan beban, baik dari atas, tekanan berbagai arah, maupun gravitasi. Kebanyakan lubang ini terjadi di daerah-daerah di mana batuan dasar terbentuk dari mineral lunak dan batuan dengan kandungan garam, gipsum, batu kapur, dolomit atau lainnya yang termasuk ke dalam kelas batuan evaporasi atau karbonat.
2. Sinkhole biasanya berkembang perlahan-lahan, karena batuan dasar dilemahkan oleh air, yang berubah asam karena menyerap karbon dioksida dan berinteraksi dengan tanaman.
Air hujan juga jelas memainkan peran di sini, tetapi air yang tidak terlihat juga penting menjadi pertimbangan. Saat air asam melarutkan batu, ia akan mengukir saluran, atau lorong bawah tanah untuk jalannya air tersebut. Saluran ini pada masanya akan membentuk cekungan bawah tanah yang dikenal sebagai daerah resapan.
Daerah resapan berkontribusi pada pembentukan sinkhole. Ketika air membanjiri sinkhole yang makin berkembang, beberapa lapisan tanah dan material lainnya dapat terperangkap dalam saluran, selanjutnya menjebak air dan membatasi kemampuannya untuk mengalir ke luar.Kurangnya air juga bisa berkontribusi pada sinkhole. Di beberapa rongga di bawah tanah, air mungkin benar-benar menahan lapisan tanah, yang cenderung tipis untuk mampu terkena beban. Jika tingkat ketinggian air tersebut jatuh, kekuatannya tidak akan bisa menahan lebih jauh dan ambruk.
3.Kedalaman Sinkhole bisa jadi terlihat dramatis ketika kamu mengintip ke dalamnya, tetapi memang di kedalaman itulah proses utamanya terjadi.
Karakteristik setiap sinkhole berpusat pada celah, rongga dan segala material yang terletak di bawah lapisan penutup (misalnya aspal dan segala lapisannya), atau sesederhana sekadar tanah di atas batuan dasar. Ketika celah ini berkembang, makin melebar dan bergabung, tanah dari lapisan penutup mulai mengisi kekosongan yang ada.
Ada beberapa kasus sinkhole tiba-tiba membuka dan menelan mobil yang baru saja lewat atau parkir beberapa saat, itu terbentuk karena distribusi kekuatan materi di bawah lapisan utama tersebut tidak lagi cukup stabil untuk menahan diri. Jenis sinkhole yang paling umum ini dikenal sebagai cover-collapse sinkhole atau sinkhole tipe penutup-runtuh.
Meskipun sinkholes ini dapat muncul tiba-tiba, erosi yang membuat mereka terjadi kemungkinan telah terjadi selama beberapa minggu atau tahun sebelumnya. Yang kejadiannya di bawah tanah dan tidak terlihat. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas lebih lanjut soal bawah tanah.
4. Lapisan atas dari sinkhole tipe penutup-runtuh biasanya adalah lapisan tanah yang cenderung bersifat lunak, yang tentunya bahaya jika mendapat banyak beban.
Seiring waktu, sebuah gua kecil terbentuk di bawah tanah tersebut. Sedimen yang mengambil keuntungan dari lahan kekosongan akan mulai tumpah ke dalam ruangan yang terbentuk - sebuah proses yang dikenal sebagai spalling. Saat spalling berlanjut, ruang di bawah tanah itu akan terisi dengan lebih banyak sedimen, mengosongkan bagian di bawah lapisan penutup.
Akhirnya, lapisan penutup menjadi sangat tipis sehingga tiba-tiba runtuh ke dalam ruang di bawah, menciptakan sinkhole. Dalam beberapa kasus, penutup dapat menopang beratnya sendiri tetapi hancur ketika ada tambahan berat, baik dari orang atau mobil yang bernasib malang ketika melewatinya.
5. Akvitas manusia, terutama di perkotaan, diketahui menjadi salah satu penyebab sinkhole terburuk di seluruh dunia
Dilansir dari Southwest Florida Water Management District, dalam perkotaan, sinkholes dapat terjadi akibat aktivitas di daerah terbentuknya lubang tersebut. Dalam beberapa kasus, sinkhole muncul karena kombinasi aktivitas industri atau pembangunan. Beberapanya disebabkan oleh batuan dasar kapur yang lunak dan lapisan penahan beban permukaan yang tinggi/tebalnya kurang dari 200 kaki (61 meter).
Beberapa faktor yang berhubungan dengan manusia berikut ini juga dapat menyebabkan sinkhole, seperti: pengeboran dan getaran yang disebabkannya, penambangan, perubahan berat yang berlebihan, terlalu banyaknya lalu lintas kendaraan, naiknya aliran air yang deras, pembentukan kolam dalam tanah atau badan air, adanya pipa dalam tanah yang rusak dan lain sebagainya. Ya, itu semua banyak terjadi di perkotaan.
Sinkhole juga dapat terbentuk di tempat-tempat di mana air mengalir secara teratur, atau ketika sumber air dipindahkan, terutama dengan cara memompa keluar air tanah. Pipa yang rusak dapat juga berkontribusi terhadap pembangunan sinkhole, tidak hanya dengan membanjiri dan melemahkan tanah, tetapi juga dapat memberikan ruang untuk kotoran dan batu yang seharusnya mengelilingi pipa. Setelah materialnya semua berpindah dan kacau, tanah sekitarnya menjadi tidak stabil, membentuk sinkhole, pembuangan kotoran atau air baru, atau bencana lainnya.
Semoga terbentuknya sinkhole di Surabaya ini segera ditemukan penyebab utamanya dan solusinya. Harapannya semoga tidak terjadi lagi di daerah manapun di Indonesia, agar kita semua selalu aman beraktivitas. [IDN]