Sebagaimana dilansir cnn indonesia berikut ini: Tim penyelamat dari Basarnas, BPBD, kepolisian, dan TNI sempat kesulitan ketika hendak menembus wilayah Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten yang terdampak tsunami Selat Sunda, pada Sabtu (22/12) pekan lalu. Relawan Front Pembela Islam (FPI) menjadi yang paling awal melakukan evakuasi di sana.
Jalan tak mudah dilewati karena pohon tumbang menghalangi jalan. Lapisan tanah merah yang diguyur hujan semakin mempersulit langkah.
Bantuan baru datang pada Senin (24/12) atau dua hari setelah kejadian. Masyarakat tidak segera mendapat bantuan seperti wilayah lain seperti Carita, Sambolo, Karang Bolong, Labuan, dan Tanjung Lesung yang dijangkau tim penanggulangan bencana.
Hal itu dituturkan Eli (25), warga Sumur yang selamat dari terjangan gelombang pasang mematikan. Eli mengatakan pihak pertama yang mendatangi daerah terdampak tsunami di Sumur justru relawan FPI.
"Yang pertama datang itu FPI karena di sini banyak psantren," kata Eli di Sumur, Pandeglang, Senin sore (24/12).Eli menjelaskan puluhan personel FPI datang ke tepi pantai yang terkena tsunami pada Minggu pagi (23/12). Mereka langsung membantu warga yang masih selamat terlebih dahulu.Bantuan seadanya berupa makanan dan pakaian diberikan anggota FPI kepada korban. Warga juga diajak ke tempat yang lebih aman. Mereka juga turut mengevakuasi warga yang telah meninggal dunia. Namun, mereka terkendala keterbatasan peralatan.Kini, Sumur sudah terjamah tim penanggulangan bencana dari berbagai instansi. Evakuasi sudah dilakukan sejak Senin (24/12)."Petugas dan kendaraan evakuasi sudah bisa menembus daerah sumur. Sebelumnya beberapa jalan dan jembatan rusak," tutur Kepala Pusat data dan Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo melalui akun Twitternya.
Hanya bantuan logistik yang tiba di Sumur masih belum memadai. Sebab pusat bantuan logistik terletak di Kantor Kecamatan Labuan jaraknya cukup jauh dari wilayah Sumur. Butuh waktu sekitar 3,5 jam untuk sampai ke sana.
Sejumlah netizen melaporkan hal yang sama, ini terlihat dalam sejumlah unggahan para netizen di akun jejaring sosial media twitter, diantaranya:
Admin, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, turut menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Front Pembela Indonesia (FPI) pimpinan Imam Besar ummat Islam Indonesia Habib Rizieq Syihab.
Alhamdulillah... Puji Syukur kehadirat Allah swt Indonesia memiliki FPI...
Jalan tak mudah dilewati karena pohon tumbang menghalangi jalan. Lapisan tanah merah yang diguyur hujan semakin mempersulit langkah.
Bantuan baru datang pada Senin (24/12) atau dua hari setelah kejadian. Masyarakat tidak segera mendapat bantuan seperti wilayah lain seperti Carita, Sambolo, Karang Bolong, Labuan, dan Tanjung Lesung yang dijangkau tim penanggulangan bencana.
Hal itu dituturkan Eli (25), warga Sumur yang selamat dari terjangan gelombang pasang mematikan. Eli mengatakan pihak pertama yang mendatangi daerah terdampak tsunami di Sumur justru relawan FPI.
"Yang pertama datang itu FPI karena di sini banyak psantren," kata Eli di Sumur, Pandeglang, Senin sore (24/12).Eli menjelaskan puluhan personel FPI datang ke tepi pantai yang terkena tsunami pada Minggu pagi (23/12). Mereka langsung membantu warga yang masih selamat terlebih dahulu.Bantuan seadanya berupa makanan dan pakaian diberikan anggota FPI kepada korban. Warga juga diajak ke tempat yang lebih aman. Mereka juga turut mengevakuasi warga yang telah meninggal dunia. Namun, mereka terkendala keterbatasan peralatan.Kini, Sumur sudah terjamah tim penanggulangan bencana dari berbagai instansi. Evakuasi sudah dilakukan sejak Senin (24/12)."Petugas dan kendaraan evakuasi sudah bisa menembus daerah sumur. Sebelumnya beberapa jalan dan jembatan rusak," tutur Kepala Pusat data dan Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo melalui akun Twitternya.
Hanya bantuan logistik yang tiba di Sumur masih belum memadai. Sebab pusat bantuan logistik terletak di Kantor Kecamatan Labuan jaraknya cukup jauh dari wilayah Sumur. Butuh waktu sekitar 3,5 jam untuk sampai ke sana.
Sejumlah netizen melaporkan hal yang sama, ini terlihat dalam sejumlah unggahan para netizen di akun jejaring sosial media twitter, diantaranya:
Ormas yg ono begitu liat bencana modusnya langsung promosiin nomer rekening.— prof. ⓑⓗⓞⓝⓖ ♨ (@parodi_negeri) December 23, 2018
Beda dengan FPI. Begitu liat bencana langsung terjun ke lokasi. Pake biaya sendiri, dan ngga koar2 sebar no rekening.
Halah.. sok jagain rekening bencana,
jagain bibit jagung aja ente khilaf😈 pic.twitter.com/hYrf3TXoc0
Tidak akan Pernah ada di Media TV manapun.— DEWO.PB (@putrabanten80) December 25, 2018
Dicari, dievakuasi, diurus jenazahnya, diantar & dimakamkan secara layak.
Terimakasih untuk Laskar Kemanusiaan FPI. Semoga para Laskar FPI selalu diberikan kesehatan 🙏#PrayForBanten pic.twitter.com/tKkEoH5ej2
Ormas 'RADIKAL' sudah bergerak kemarin2😎 #FPI— ᕱՈ☻Ոլ☻Кᕱլ (@anonLokal) December 24, 2018
Kapan Ormas yg katanya Pancasilais?#PrayForBanten pic.twitter.com/wlZjaU8l4D
CEPAT TANGGAP ITULAH FPI— PUTRA MELAYU (@ardi_riau) December 23, 2018
Minggu (23/12/2018) Laskar From Pembela Islam (FPI) Banten beserta sayap juang FPI yakni HILMI Banten turun langsung kelokasi bencana Tsunami di Kec Sumur Cibaliung untuk membantu korban dan ikut membersihkan puing2 yang roboh akibat bencana tersebut. pic.twitter.com/FW8OEY1QCF
Admin, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, turut menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Front Pembela Indonesia (FPI) pimpinan Imam Besar ummat Islam Indonesia Habib Rizieq Syihab.
Alhamdulillah... Puji Syukur kehadirat Allah swt Indonesia memiliki FPI...