• Jelajahi

    Copyright © Jakarta Report
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Pernah Ingin Disogok 500 Milyar, Anies Baswedan: "Saya Diberi Amanat Ini Oleh Rakyat Bukan Untuk Gentar Pada Kekuatan Uang"

    31 Desember 2018, 07:07 WIB Last Updated 2020-02-08T17:29:46Z
    Anies Baswedan adalah Gubernur yang diusung Ummat Islam yang direpresentasikan oleh Gerakan 212 yang dikomandoi oleh Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) sekaligus Imam Besar Ummat Islam Habib Rizieq Syihab. 

    Gerakan 212 yang awalnya menuntut Gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjarakan karena penistaannya kepada Kitab Suci Al Qur'an. Setelah Ahok dibui, Gerakan 212 dan sejumlah partai oposisi ketika itu seperti Gerindra, PKS dan PAN mengusung Anies Baswedan sebagai calon pengganti Ahok menghadapi petahana Djarot Saiful Hidayat dari PDIP.

    Dalam janji kampanyenya, Anies Baswedan akan menutup Proyek Reklamasi yang dipunyai para Taipan Ekonomi Indonesia. Bahkan janji itu disampaikan dihadapan Habib Rizieq Syihab, berserta laskar dan santri di Markaz FPI, Petamburan Jakarta Barat.

    Akhirnya setahun sudah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, beberapa Jurnalis memewancarainya. 

    Berikut catatan dari wawancara tersebut, salah satunya soal Proyek Reklamasi. Terungkap Gubernur Anies Baswedan pernah ingin disogok 500 Milyar:

    "Secara skala, magnitude, aktor, ini yang dihadapi adalah raksasa. Dan memiliki kekuatan untuk menelpon siapa saja kapan dan dimana saja. Dan ukurannya besar".

    "Saya beri ilustrasi. Ada satu perusahaan sudah memberikan setoran 500 milyar dalam bentuk bangunan-bangunan. Teman-teman bisa hitunglah, kalau memberikannya saja 500 milyar kira-kira skala bisnisnya dan keuntungannya berapa. Raksasa".

    "Tapi saya diberi amanat ini (menepuk pundak sendiri) oleh rakyat  bukan untuk gentar pada kekuatan uang. Tapi untuk melaksanakan semua yang menjadi ketentuan". 

    "Dan saya ingin mengirimkan pesan pada semua, jangan pernah coba-coba rupiahkan otoritas ini. Otoritas ini tidak untuk dirupiahkan. Dan saya tidak berencana untuk berkompromi dengan rupiah. Berapapun besar ukuran anda. Bila anda tidak taat pada aturan akan saya hadapi dan akan saya disiplinkan".

    "Dan saya mengirimkan pesan ini untuk membuat bisnis di Indonesia dan di Jakarta sesuai ketentuan. Betapa tidak adilnya Gubernur bila pelanggar didiamkan maka mereka yang taat aturan, akan menengok kepada saya, dan bilang, "Jadi bisa yaa pak...bisnis sambil melanggar".

    Berikut video lengkap wawancara Gubernur Anies Baswedan soal Reklamasi ada pada dimenit 12:44 sebagaimana dilansir detik.com :



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini