Dari balik jeruji besi, penceramah muda asal Manado itu menuliskan sepucuk surat berisi pesan dan wasiat yang ditujukan kepada para muridnya. Secarik kertas berisi tulisan tangan dari Habib Bahar itu lantas tersebar di media sosial dan ramai diperbincangkan warganet.
Awalnya, surat tersebut dibagikan oleh pemilik akun YouTube Santri Badung pada Jumat 21 Desember 2018 lalu. Pengacara Habib Bahar, Azis Yanuar membenarkan bahwa surat yang beredar di medsos itu ditulis sendiri oleh Habib Bahar dari dalam penjara.
"Betul, ditulis langsung oleh beliau dari sel tahanan Polda Jabar," ucap Azis kepada Okezone, Senin (31/12/2018).
Dalam suratnya itu, Habib Bahar berpesan kepada para santrinya untuk tetap giat belajar meski dirinya tak hadir di tengah-tengah mereka. Pendiri Majelis Pembela Rasulullah itu juga mengimbau para muridnya untuk tidak patah semangat dalam menuntut ilmu dan senantiasa menjaga pondok tempat mereka belajar sehari-hari. Berikut isi lengkap surat Habib Bahar bin Smith yang beredar di media sosial:
"Kepada seluruh santri-santri Ponpes Tajul Alawiyyin hendaklah kalian selalu semangat dalam menuntut ilmu. Jangan menyerah dan jangan putus asa walaupun dalam keadaan ketiadaan saya di pondok.
Kalian adalah anak-anak saya semua, walaupun saya ada di balik jeruji besi yaitu penjara, tapi mata hati saya selalu melihat kalian. Saya mencintai kalian melebihi kecintaan saya kepada diri saya dan keluarga saya.
Pertahankan pondok pesantren, Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin harus tetap berdiri kokoh dengan adanya atau tanpanya saya.....!!! sir wala taqit......
Wassalamu'alaikum wrb.
Bahar bin Smith. Polda Jabar 20.12.2018," [okezone]