Kader PDIP Budiman Sudjatmiko ditengarai gagal lolos ke DPR usai Pileg 2019. Meski begitu, mantan aktivis 1998 itu menyatakan dirinya akan tetap menunggu hasil resmi dari rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei mendatang.
"Belum final tapi biarin aja enggak apa-apa," kata Budiman sembari tersenyum kepada wartawan yang menemuinya di acara syukuran relawan Joko Widodo di F(x) Sudirman, Jakarta, Jumat (3/5).
Di satu sisi, sambungnya, andaipun memang benar bahwa dirinya gagal berkantor kembali di Senayan maka ia memutuskan akan berhenti mengikuti kontestasi pemilu legislatif.
Namun Budiman menyebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah memanggilnya untuk membantu capres Jokowi memenangi dapil yang gagal dimenangi petahana pada lima tahun lalu.
"Sekjen bilang yang penting kamu tetap bisa bantu Pak Jokowi dalam pilpres, biar kamu ada fokus kerjaan ya sudah kamu bekerja di wilayah, di mana 2014 Pak Jokowi kalah di dua kabupaten," ujar mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) tersebut.
Budiman diketahui bertarung di dapil Jawa Timur VII yang sering disebut sebagai 'dapil neraka'. Dapil itu meliputi wilayah seperti Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi.
Sejumlah figur terkenal macam putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Eddhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Selain itu, dari sesama kader PDIP pun dia harus pula bersaing dengan eks juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi di Dapil tersebut.
Menghadapi pertarungan keras itu, Budiman mengaku fokus menggarap pemilih di sana pada tiga minggu terakhir sebelum pemungutan suara.
"Kemarin waktu saya aktif di TKN sehingga saya lebih banyak fokus pilpres ketimbang pilegnya. Saya baru fokus tiga minggu terakhir aja," ujar anggota DPR periode 2014-2019 yang terpilih dari Dapil Jawa Tengah VIII (Banyumas dan Kabupaten Cilacap). (cnn)
"Belum final tapi biarin aja enggak apa-apa," kata Budiman sembari tersenyum kepada wartawan yang menemuinya di acara syukuran relawan Joko Widodo di F(x) Sudirman, Jakarta, Jumat (3/5).
Di satu sisi, sambungnya, andaipun memang benar bahwa dirinya gagal berkantor kembali di Senayan maka ia memutuskan akan berhenti mengikuti kontestasi pemilu legislatif.
Namun Budiman menyebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah memanggilnya untuk membantu capres Jokowi memenangi dapil yang gagal dimenangi petahana pada lima tahun lalu.
"Sekjen bilang yang penting kamu tetap bisa bantu Pak Jokowi dalam pilpres, biar kamu ada fokus kerjaan ya sudah kamu bekerja di wilayah, di mana 2014 Pak Jokowi kalah di dua kabupaten," ujar mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) tersebut.
Budiman diketahui bertarung di dapil Jawa Timur VII yang sering disebut sebagai 'dapil neraka'. Dapil itu meliputi wilayah seperti Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi.
Sejumlah figur terkenal macam putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Eddhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Selain itu, dari sesama kader PDIP pun dia harus pula bersaing dengan eks juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi di Dapil tersebut.
Menghadapi pertarungan keras itu, Budiman mengaku fokus menggarap pemilih di sana pada tiga minggu terakhir sebelum pemungutan suara.
"Kemarin waktu saya aktif di TKN sehingga saya lebih banyak fokus pilpres ketimbang pilegnya. Saya baru fokus tiga minggu terakhir aja," ujar anggota DPR periode 2014-2019 yang terpilih dari Dapil Jawa Tengah VIII (Banyumas dan Kabupaten Cilacap). (cnn)